" Walaupun dia sangat mencintai dinia ini fapi Tuhan lebih menyayangi dia "
" maaf aku tak bermaksud"
" Tak apa-apa aku yang ingin menceritakannya , sekarang giliranmu"
" Apa maksudmu"
"saat makan aku lebih suka ada yang bercerita serasa makananku lebih enak. Aku sudah panjang lebar bercerita sekarang giliranmu bercerita kenapa kau terlihat murung, Â "
" aku tak yakin ,mungin makananmu akan terasa pahit " siswa itu tersenyum pahit
" Tak apa itu lebih baik daripada hambar" ucapku secara perlahan sambil memperhatikan Ibu Ros."
" Baiklah kalau kau memaksa , ini akan menjadi cerita yang membosankan. Sebagai pelajar yang baik aku selalu berusaha semaksimal mungkin , sejak SMP aku belum pernah terlambat sekolah, selalu kutaati perintah guru , tugas-tugas pun selalu kukerjakan dengan tepat waktu, banyak pengorbanan yang telah kulakukan ."
" Kenapa aku berusaha begitu keras ? mungkin kesalahanku terletak di sini. Ayahku adalah kebanggaanku beliau selalu bekerja keras demi keluarganya , walaupun beliau hanya seorang kuli bangunan dia mampu menafkahi istri dan tiga anaknya. Aku ingin lebih baik dari ayahku menjadi kebangaannya dengan mampu kuliah di perguruan tinggi . Aku dibutakan oleh dunia banyak ibadah yang kulalaikan , seharusnya aku berusaha keras hanya karena Allah itulah kesalahanku. "
" Â Seharusnya hari ini adalah hari pertama kuliahku tapi seperti yang kau lihat sendiri aku ada disini"
" Terus kenapa harus menakai baju SMA? " tanyaku.