Mohon tunggu...
Deby
Deby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Saya adalah seorang mahasiswa Hubungan Internasional di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terkait Imigrasi Era Kepemimpinan Donald Trump (2017-2019)

30 Maret 2024   20:51 Diperbarui: 30 Maret 2024   20:55 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.independent.co.uk/topic/america-first

Berdasarkan wilayah kelahiran, gabungan imigran dari Asia menyumbang 28% dari semua imigran, hampir sama dengan jumlah imigran dari Meksiko (25%). Wilayah lain membuat bagian yang lebih kecil: Eropa, Kanada, dan Amerika Utara lainnya (13%), Karibia (10%), Amerika Tengah (8%), Amerika Selatan (7%), Timur Tengah dan Afrika Utara (4%) dan Afrika sub-Sahara (5%).

Sumber: Key findings about U.S. immigrants
Sumber: Key findings about U.S. immigrants

Pada tahun 2018, sekitar 337.000 imigran dideportasi dari AS, angka tersebut naik sejak tahun 2017. Secara keseluruhan, pemerintahan Obama mendeportasi sekitar 3 juta imigran antara 2009 dan 2016, jumlah yang jauh lebih tinggi daripada 2 juta imigran yang dideportasi oleh pemerintahan Bush antara 2001 dan 2008. Pada 2017, pemerintahan Trump mendeportasi 295.000 imigran, jumlah terendah sejak 2006.

Imigran yang dihukum karena kejahatan merupakan kurang dari setengah jumlah deportasi pada tahun 2018, tahun terakhir di mana statistik berdasarkan status kriminal tersedia. Dari 337.000 imigran yang dideportasi pada tahun 2018, sekitar 44% memiliki hukuman pidana dan 56% tidak dihukum karena kejahatan. Dari tahun 2001 hingga 2018, mayoritas (60%) imigran yang dideportasi belum dihukum karena kejahatan.

 

Kerangka Kerja “America First

Pada masa kampanye-nya, Trump dikenal dengan slogan “Make America Great Again” yang disampaikan secara langsung kepada masyarakat AS. Slogan yang menggambarkan visi Trump sebagai kandidat dari Republican Party berupaya membawa AS kembali pada masa kejayaan melalui kebijakan yang berbasis kerangka kerja “America First”.

Trump memfokuskan beberapa kebijakan luar negeri yang menurutnya ideal bagi AS, sesuai dengan slogan kampanyenya yang bertujuan untuk membuat Amerika kembali disegani di kancah politik dunia. Trump kemudian mengatakan bahwa ia akan mengaplikasikan “America First” dalam kebijakan luar negerinya (Beckwith, 2016). “America First” yang dimaksud Trump adalah dengan memprioritaskan warga dan keamanan AS. Trump mengatakan bahwa warga AS menjadi prioritas di dalam setiap keputusan kebijakan luar negeri ketika dia kelak menjadi presiden (Milbank, 2016).

Kemunculan Trump yang memenangkan pemilu Presiden AS dapat dijelaskan dari sisi internal Republican Party dan strategi kampanye Trump. Dari segi internal partai, terlihat kemunculan Trump adalah sebagai akibat dari tanggapan pemilih terhadap retorika yang dibawa Trump, yaitu retorika tentang kita-lawan-mereka. Kegagalan orang dalam Republican Party untuk bersatu mengusung seorang kandidat juga membuka pintu kesempatan bagi Trump. Selain itu, meningkatnya ketakutan terhadap ancaman nyata maupun yang dibayangkan, serta insiden terorisme di dalam dan luar negeri menjadi bahan bakar untuk kampanye Trump. 

Kepentingan Nasional Amerika Serikat

Sebagai kelanjutan dari munculnya persepsi tentang adanya ancaman lawan, muncul motivasi domestik berupa kepentingan nasional. Diskursus utama yang dibawakan oleh Trump yaitu America First dan keamanan nasional AS. Diskursus America First berfokus pada gagasan-gagasan tentang keutamaan kepentingan rakyat Amerika. Sedangkan diskursus keamanan nasional berkaitan dengan ancaman yang dipersepsikan Trump di perbatasan Selatan AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun