Mohon tunggu...
Deby
Deby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Saya adalah seorang mahasiswa Hubungan Internasional di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terkait Imigrasi Era Kepemimpinan Donald Trump (2017-2019)

30 Maret 2024   20:51 Diperbarui: 30 Maret 2024   20:55 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.independent.co.uk/topic/america-first

Menurut Berkowitz, keamanan nasional sangat bermanfaat didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya dari ancaman pihak luar. Konsep ini berkembang lebih banyak di AS paska PD II yang awalnya hanya berfokus kepada kemampuan militer, kemudian berkembang pada berbagai hal yang yang bersifat non-militer.

Pada abad ini, keamanan nasional diintepretasikan oleh negara sebagai sesuatu yang telah dikonstruksikan, termasuk di dalamnya memasukkan konsep mengenai kepentingan politik dan ekonomi. Pada masa kepemimpinan Presiden Obama, konsep ini dipromosikan ke seluruh dunia. Lebih mengkhawatirkan, konsep ini kemudian secara terang-terangan disebut sebagai sebuah prioritas bagi keamanan nasional AS untuk melindungi kepentingannya sekutu-sekutunya. Kemudian AS dapat membuat justifikasi dalam membatasi hak asasi individu, seperti nilai-nilai konstitusional dari para sekutunya yang terancam. Ruang lingkup yang luas mengenai intepretasi ini menimbulkan masalah yang berkaitan dengan hukum HAM internasional.

Dua identitas utama AS, yaitu exemplar exceptionalism dan missionary exceptionalism. Exemplar exceptionalism merujuk pada AS sebagai tempat yang bebas dari kesalahan-kesalahan dunia (khususnya Eropa) baik dalam bidang sosial, politik, maupun ekonomi (Greene, 1993: 58). Sedangkan missionary exceptionalism merujuk pada AS yang menjalankan manifest destiny, imperialis, internasionalis, dan “leader of the free world” (McCrisken, 2002: 63). Apabila ditranslasikan menjadi bentuk kebijakan luar negeri, kedua paham eksepsionalisme ini mendorong AS ke arah yang benar-benar berbeda. Bila exemplar exceptionalism mendorong AS untuk menjalankan kebijakan luar negeri yang lebih isolasionis dengan hanya memfokuskan pada dirinya sendiri, missionary exceptionalism lebih menekankan pada bagaimana Amerika Serikat harus menjadi actor internasional dan menginspirasi dunia dengan habits of democracy-nya (Kagan, 1998: 27). 

PEMBAHASAN

U.S. Immigrants

Populasi kelahiran asing di AS mencapai rekor 44,8 juta pada tahun 2018. Sejak 1965, ketika undang-undang imigrasi AS menggantikan sistem kuota nasional, jumlah imigran yang tinggal di AS meningkat lebih dari empat kali lipat. Imigran yang mencapai 13,7% dari populasi AS, hampir tiga kali lipat (4,8%) pada tahun 1970. Namun, pangsa imigran saat ini tetap di bawah rekor. AS memiliki lebih banyak imigran daripada negara lain mana pun di dunia. Saat ini, lebih dari 40 juta orang yang tinggal di AS lahir di negara lain, terhitung sekitar seperlima dari migran dunia. Populasi imigran juga sangat beragam, dengan hampir setiap negara di dunia terwakili di antara imigran AS. Sebagian besar imigran (77%) berada di negara itu secara legal, sementara hampir seperempatnya tidak sah atau ilegal.

Pada tahun 2017, sekitar 27% imigran adalah penduduk tetap dan 5% adalah penduduk sementara, 23% lainnya dari semua imigran adalah imigran ilegal. Dari tahun 1990 hingga 2007, populasi imigran illegal meningkat lebih dari tiga kali lipat – dari 3,5 juta menjadi rekor tertinggi 12,2 juta pada tahun 2007. Pada tahun 2017, jumlah tersebut telah menurun sebesar 1,7 juta, atau 14%. Terdapat 10,5 juta imigran ilegal di AS pada tahun 2017, terhitung 3,2% dari populasi negara. Penurunan populasi imigran illegal sebagian besar disebabkan oleh penurunan jumlah dari Meksiko sebagaimana kelompok imigran ilegal terbesar di AS. Antara tahun 2007 dan 2017, kelompok ini berkurang 2 juta. Sementara itu, terjadi peningkatan jumlah dari Amerika Tengah dan Asia.

Sumber: Key findings about U.S. immigrants
Sumber: Key findings about U.S. immigrants

 

Asal usul imigran di AS

Meksiko, Cina, dan India termasuk di antara tempat kelahiran imigran teratas di AS. Meksiko adalah negara asal teratas populasi imigran di AS. Pada tahun 2018, sekitar 11,2 juta imigran yang tinggal di AS berasal dari sana, terhitung 25% dari semua imigran AS. Kelompok asal terbesar berikutnya adalah dari Cina (6%), India (6%), Filipina (4%) dan El Salvador (3%).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun