Menjadi saksi kesetiaannya,
Dalam keheningan dan penantian,
Cintanya tak luntur oleh waktu.
Meski badai dan waktu berlalu,
Ia tetap berdiri di sana,
Dengan harap yang tak pernah layu,
Menunggu cinta pertama kembali ke pangkuannya.
Maknanya:
Puisi ini mengisahkan tentang penantian yang abadi dan penuh kesetiaan terhadap cinta pertama. Dalam keheningan malam, di bawah cahaya bulan yang pucat, penyair menggambarkan rindu yang terpatri dalam hati selama bertahun-tahun. Meski hanya bisa berdoa dan berharap melalui angin, cinta tersebut tetap hidup dan kuat.
Penyair menutup hatinya dari cinta baru, menunjukkan komitmen dan kesetiaan yang mendalam terhadap cinta yang hilang. Setiap bintang yang jatuh menjadi saksi dari kesetiaan dan penantian yang tak berujung.Â
Meskipun waktu dan badai berlalu, penyair tetap berdiri teguh, dengan harapan yang tak pernah pudar, menunggu kembalinya cinta pertama ke pangkuannya. Puisi ini menunjukkan keindahan dan kekuatan cinta sejati yang bertahan meski dalam penantian panjang, tanpa kehilangan harapan atau kesetiaanÂ