Mohon tunggu...
Dealicious
Dealicious Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Maulidia, tapi lebih familiar ketika saya dipanggil Dea. Hobi saya membaca, menulis dan melakukan hal-hal baru. Saya tidak tahu harus mulai dari mana, tapi semoga Kompasiana membantu talent yg saya miliki.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anggur

1 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   17:43 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-Alpha-

Benar, aku telah kembali. Mirey tidak salah lihat, aku menjelaskan panjang lebar dan se detail mungkin penyebab aku pergi meninggalkannya. Dua tahun yang lalu setelah aku pergi dari rumah pak RT aku mendapatkan pengumuman lowongan kerja untuk menjadi guru les pribadi, anak SD. Aku mengurungkan niatku hingga aku selesai wisuda. Setelah selesai wisuda, aku menghubungi nomor telfon yang tertera di pamflet pengumuman loker. Akupun dengan sembunyi-sembunyi pergi ke tempat tersebut. Setelah aku sampai, aku telah ditipu. Ternyata yang ku ajari bukanlah anak SD melainkan orang yang telah masuk kuliah sebagai mahasiswa baru. “Pamflet lowongan kerja itu ditujukan padamu bukan tidak direncanakan, saya dengar-dengar kamu orang yang pintar dan jenius. Bahkan pelajaran yang belum dipelajari, kamu sudah mengerti. Saya Julius ayah dari anak yang akan kamu ajari” ucap seorang pria seumuran Mirey berseragam “Pulanglah, dan kembalilah bawa pakaianmu atau apapun yang penting kesini, jika kamu bersedia bekerja. Aku akan memberimu seperempat saham yang kumiliki jika kamu mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas kuliah puteraku”. Akupun tergiur dan bertekad untuk bekerja meskipun aku harus menanggung resiko besar. Hingga akhirnya aku memutuskan meninggalkan Mirey dan bibi Ayu secara diam-diam. Satu setengah tahun berlalu berjalan dengan sangat bagus dan aku cukup di apresiasi oleh sekeluarga ini, namun ketika hampir menginjak semester empat, Asta, putera Julius jatuh sakit dan dalam keadaan sangat kritis, kini aku tahu mengapa Julius mencari orang untuk mengerjakan semua perkuliahannya. Asta adalah autis dan memiliki banyak keterbatasan didalam tubuhnya. Siapa yang menyangka bahwa dia akan meninggal pada malam hari, lima jam setelah dia kritis. Julius dan istrinya terpukul, namun mereka telah siap dan ikhlas menerima semua itu. Apapun yang masih berkaitan dengan dunia, percayalah tidak akan ada yang abadi.

Sebulan setelah kepergian anaknya, Julius memberikan ku seperempat saham yang dimilikinya sesuai janji pada saat itu. Dan itulah yang terjadi dua tahun berjalan bagaimana aku bisa membeli kelab dan sengaja mendatangkan tamu pertama yaitu Mirey ibuku.

“Kurang lebih itu yang terjadi padaku selama tiga tahun Bu"

Mirey memelukku lagi, aku benar-benar merasa bersalah ketika dia kembali memelukku. Kesedihannya tumpah ruah didepan mataku, namun ini semua aku lakukan untuk Mirey agar berhenti dari pekerjaannya dan akan ku jadikan Mirey ratu yang sebenarnya. Mirey bak warna pelangi sehingga terbentuk sosok indah dan tulus sepertinya.

“Ibu mencintaimu Alpha, kamu satu-satunya yang tersisa, jangan pernah menghilang lagi” lirihnya membuatku yang sedari tadi tegar akhirnya menitikkan air mata juga

“I promise mom” aku semakin mengeratkan pelukanku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun