Bahkan jika Mirey tidak menemukan jalan keluarnya, aku yg akan menjadi salah satu celah untuk mengeluarkan Mirey dari neraka kehidupannya
-Alpha-
Apa yang kau tulis anak kecil, kau bahkan tidak menjadi celah. Kau justru adalah neraka yang kau sebutkan di akhir kalimat, kau menambah luka, kau tidak mencintaiku.
Kepalaku mulai pening, hanya tersisa bibi Ayu. Memang tidak bisa bergantung sepenuhnya, namun setidaknya dia satu-satunya orang yang paham keadaanku. “Nanti jangan bekerja dulu Mirey, aku akan ada disini selama kamu masih butuh teman bercerita. Percayalah bahwa Alpha akan baik-baik saja dan dia tidak pergi tanpa alasan” ujarnya menenangkan ku
“Tapi dia tidak berpamit pun, ataupun sekedar meninggalkan secarik surat” aku terus membendung air mata, untuk berbicara sedikitpun rasanya sangat mengganjal di tenggorokan.
“Kalau begitu banyaklah berdoa Mirey”
Aku hanya mengangguk kecil dan kembali tidur.
(Hari-hari, bulan-bulan, aku telah melaluinya)
(3 tahun setelah kepergian Alpha)
Didalam telfon..
“Bisa kamu bertugas disana? Tempatnya masih baru sekali. Kamu bisa kesana setelah kamu siap”