Sisa 5 : disebut satriya wirang, sering kena fitnah
Sisa 6 : disebut bumi kapetak, hemat dan hatinya tertutup
Perhitungan mengenai sifat,watak, keberuntungan, pekerjaan dst, selalu dikaitkan dengan siklus alam yang terlihat melalui hari, pasaran, wuku, bulan, tahun dan windu dst.
Perhitungan yang diakui oleh para leluhur orang Jawa ini sebenarnya bertolak dari apa yang mereka alami sungguh-sungguh dan mereka percayai kebenarannya; selanjutnya dijadikan acuan bagi masyarakat dalam segala peri kehidupannya. Hal ini merupakan kebenaran empiris yang berpusat pada “anthroposentris” bukan “theosentris”.
Konsepsi Tentang Kehidupan Dan Hidup
Konsepsi hidup etnis Jawa, berasal dari jatining dhat, hening atau uwang-uwung (kekosongan tanpa batas dan brsifat mutlak). Hal itu merupakan pengakuan terhadap keberadaan sesuatu yang transenden yang memanisfestasikan diri dalam realitas kosmos.
Tetapi kuasa transendent itu bukan sebagai pribadi. Realitas hidup satu-satunya yang di yakini adalah kosmos dengan segala ketentuannya. Hidup manusia merupakan realitias alam lahiriah(nyata), sekalipun tidak disertai penjelasan mengenai ontologisnya. Jadi asal kehidupan itu tidak dipersoalkan. Alam nyata itu bersifat indrawi tidak mempunyai daya untuk bertindak sendiri, tetapi tergantung pada kekuatan-kekuatan alam yang bersifat halus yang berasal dari realitas yang tidak kelihatan. Alam batin itu merupakan kenyataan sebenarnya dan memiliki kekuatan yang menentukan hidup manusia.
Dalam taraf ini seluruh kenyataan alam semesta akan tertampilkan dalam dirinya. Batas antara hidup dan mati tidak lagi mutlak, sebab mereka meyakini “bahwa dalam kehidupan ini ada kematian dan dalam kematian ada kehidupan”( mati sajroning urip, urip sajroning mati ).
Dalam tahapan ini manusia dapat mengatakan bahwa :
Tuhan adalah aku dan aku adalah Tuhan, sesungguhnya tidak ada Tuhan selain aku.
Hidup manusia dibusanai oleh perlengkapan kosmos yang mempersatukan dirinya dengan makrokosmos ( jagad gede) Keberadaan manusia tersusun oleh empat anasir alam yang mencerminkan empat macam nafsu atau watak yang terdapat dalam diri manusia. Ke empat anasir itu adalah :