Mohon tunggu...
Danthy Margareth
Danthy Margareth Mohon Tunggu... Lainnya - Biasa-Biasa Saja

Dunia dalam Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pahlawan Senja

20 Agustus 2020   12:45 Diperbarui: 20 Agustus 2020   14:55 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayolah. Kau butuh udara segar.”

Kutarik kedua tangannya kuat-kuat hingga ia hampir terjatuh dari tempat tidur. Dengan terpaksa ia mengikutiku keluar.

"Mau kemanakah, Kawan?" tanyanya penasaran.

"Ikutlah saja."

Kami berjalan menyusuri kali lalu berhenti di sebuah warung kopi. Kupesan susu cokelat dan roti bakar untuk kami. Sambil menanti pesanan, kusodorkan sebuah bungkusan cokelat tua ke tangan Abisai.

"Apa ini?" tanyanya.

"Bukalah."

Ia merobek kertas pembungkusnya, mengeluarkan isinya. Diraba-rabanya permukaannya. Ia terkejut saat mengetahui benda pemberianku. Sebuah tongkat penuntun baru.

"Ini ... darimana Kawan Lamhot dapat uang untuk ini?" Abisai tak berhenti mengelusnya. 

"Bukan kau saja yang punya simpanan, Kawan," kataku tersenyum sambil menepuk pundaknya.

"Kita sama-sama orang susah. Kenapa Kawan Lamhot sudi lakukan ini?" Abisai tampak bingung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun