Berikut pendekatan seni (Ramadhani, 2018) dilakukan di sanggar Kartika Budaya melalui beberapa pendidikan seni seperti tari menggunakan beberapa metode antara lain:Â
a. Metode Imitasi
       Metode Imitasi ini diberikan kepada siswa dengan posisi siswa berada dibelakang pelatih. Pelatih mencontohkan gerak didepan dengan posisi membelakangi siswa kemudian siswa mengikuti dari belakang.Â
b. Metode ngedhe
       Metode ngedhe hampir sama dengan metode mencotoh, perbedaannya terletak pada posisi pelatih yang tidak membelakangi siswa tetapi menghadap ke siswa atau berhadapan langsung dengan siswa. Posisi metode ini yaitu saling berhadapan antara pelatih dengan siswa, kemudian pelatih memberi contoh memberikan gerak berlawanan, gerak yang dilakukan dengan tangan kanan maka pelatih bergerak dengan tangan kiri. Siswa biasanya lebih mudah merespon dengan metode ngedheini. Pelatih akan lebih mudah mengontrol siswa, karena posisi pelatih dan siswa saling berhadapan dan lebih komunikatif.
c. Metode Garingan
       Metode garingan ini menggunakan hitungan untuk mengiringi gerak yang dilakukan pada saat latihan. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mempermudah penguasaan teknik gerak, memahami dan menguasai rangkaian gerak yang panjang dan rumit tanpa menggunakan musik.Â
d. Metode iringanÂ
       Metode iringan pada proses latihan biasanya menggunakan musik pengiring atau dengan cara pelatih melantunkan iringan tari untuk mengiringi gerak tari yang diajarkan. Pelatih melakukan gerak yang diringi dengan musik pengiring, sedangkan siswa menirukan dari belakang. Menggunakan metode ini siswa dengan mudah dan cepat dalam memahami materi yang diberikan. Proses latihan untuk garapan pementasan biasanya menggunakan iringan musik live yang ditabuh oleh siswa musik kelas khusus.Â
2. Seni musik
       Program pendidikan seni musik di Sanggar KartikaBudaya ini terdapat beberapa kelas musik antara lain kelas musik Karawitan Jawa, Patrol dan Modern. Kelas musik ini terdapat 2 kelompok yaitu kelompok A dan B. Pada kelas musik di Sanggar Kartika Budaya, meytode yang digunakan adalah metode alami. Maksud dari metode ini adalah di mana siswa diberi kesempatan untuk mengenal terlebih dahulu dunia musik karawitan Jawa, patrol, maupun modern, kemudian setelah mereka mengenal sampai menemukan hal baru dengan teman sebaya, maka diarahkan teknik yang benar oleh pelatih sampai siswa benar-benar mengerti dan menguasainya. (Ramadhani, 2018)