Kurangnya kesadaran akan pentingnya tata kelola yang baik Banyak sanggar pendidikan seni yang hanya berfokus pada kegiatan artistik semata, tanpa memperhatikan tata kelola yang baik. Padahal, tata kelola yang baik sangat penting untuk menjaga keberlangsungan sanggar, melindungi hak-hak pelaku seni, serta memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan sumber daya.
      Kurangnya pemahaman tentang tata kelola yang baik Banyak pelaku seni tradisional yang belum memiliki pemahaman yang cukup tentang tata kelola yang baik, sehingga sulit bagi mereka untuk mempraktikkannya dalam pengelolaan sanggar pendidikan seni. Selain itu, kurangnya akses terhadap informasi dan sumber daya juga menjadi kendala dalam pengembangan tata kelola yang baik.
      Masalah finansial Sanggar pendidikan seni, terutama yang berkaitan dengan seni tradisional, seringkali mengalami masalah finansial yang cukup besar. Hal ini membuat pengelolaan sanggar menjadi kurang terfokus pada tata kelola yang baik, karena lebih berfokus pada pemenuhan kebutuhan finansial.
       Namun, di sisi lain, kesenian juga dianggap sebagai bagian penting dari budaya dan identitas Indonesia, sehingga ada juga orang tua yang sangat mendukung anak-anak mereka untuk belajar dan mengembangkan kreativitas mereka melalui kesenian. Selain itu, beberapa orang tua juga menyadari manfaat positif yang dapat diperoleh anak-anak dari belajar seni, seperti meningkatkan kreativitas, kepercayaan diri, kemampuan berkomunikasi, dan keterampilan sosial. Sehingga hal tersebut menjadi salah satu penghambat pengelolaan pendidikan kesenian(Murcahyanto, 2023).
       Adapun tujuan dari Artikel ini yaitu: untuk mengetahui sanggar-sanggar seni nonformal di masyarakat Indonesia. Untuk mengetahui peranan Sanggar dalam melestarikan kesenian tradisional Indonesia. Untuk mengetahui ancaman globalisasi terhadap seni budaya Indonesia dan untuk mengetahui peran generasi muda melestarikan kesenian budaya Indonesia.
PEMBAHASAN
A. Macam-Macam Sanggar Seni Nonformal di Masyarakat Indonesia
 1. Sanggar Literasi
       Pembentukan sanggar literasi yang dilaksanakan di Desa Air Genting, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, terdiri dari kegiatan; musikalisasi puisi, drama, dan seni tari budaya. Puisi merupakan bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, mantra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dalam mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi mengutamakan bunyi, bentuk, dan juga makna yang disampaikan yang mana makna sebagai bukti puisi baik jika terdapat makna yang mendalam dengan memadatkan segala unsur bahasa. (Eva Mizkat, 2022). Adapun istilah drama berasal dari kata drame, sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid, yaitu drama bermaksud untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas menengah. Jadi, pengertian drama adalah jenis sastra berupa lakon yang ditulis dengan dialog-dialog yang memperhatikan unsur-unsur dengan gerak atau perbuatan yang akan dipentaskan di atas panggung (Eva Mizkat, 2022). Seni tari adalah gerak terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi manusia yang di dalamnya terdapat unsur keindahan wiraga atau tubuh, wirama atau irama, wirasa atau penghayatan dan wirupa atau wujud. Fungsi tari yang paling di kenali yakni sebagai sarana pertunjukan. Seni tari juga berfungsi untuk menghibur masyarakat luas. (Eva Mizkat, 2022).
2. Sanggar Seni Anacaraka
       Sanggar Seni Anacaraka adalah salah satu organisasi seni yang bernafaskan tradisi yang berada di Kintamani, sebuah daerah dataran tertinggi di Bali. Organisasi ini, secara umum dapat dikatakan masih muda, karena baru berdiri sejak tahun 2011. Sanggar Seni Anacaraka didirikan oleh Putu Ardi seorang seniman muda lulusan Insitut Seni Indonesia Denpasar dengan tujuan untuk mewadahi minat dan bakat seni anak-anak pegunungan, serta dapat dijadikan sebagai ruang untuk bermain dan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi anak-anak yang hidupnya jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.