Seorang pemimpin yang baik harus memahami kekuatan dan kelemahannya. Kesadaran diri ini adalah langkah pertama menuju pengembangan pribadi dan profesional. Dalam konteks audit pajak, auditor yang sadar akan kemampuan dan batasannya akan lebih mampu menjalankan tugas dengan bijaksana.
b. Disiplin dan Integritas
Mangkunegaran IV percaya bahwa kedisiplinan adalah kunci keberhasilan. Auditor pajak harus memiliki integritas yang tinggi, menjaga kerahasiaan data, dan bekerja sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
c. Kemampuan Beradaptasi
Dunia pajak dan audit terus berubah. Auditor harus mampu beradaptasi dengan perubahan regulasi, teknologi, dan dinamika ekonomi global tanpa kehilangan esensi dari tugas mereka.
d. Empati dan Komunikasi Efektif
Empati adalah inti dari kepemimpinan. Dalam menjalankan audit, kemampuan untuk memahami sudut pandang wajib pajak dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dan meningkatkan kepatuhan.
Konsep kepemimpinan Manusia Nusantara, Ngeksiganda (Mataram) yang diusung oleh Penambahan Senopati menekankan pendekatan spiritual, pengendalian diri, dan dedikasi untuk masyarakat. Berikut adalah penjelasan dan contohnya:
Penjelasan Konsep
Tekun dalam Tugas dan Tanggung Jawab
Penambahan Senopati menunjukkan ketekunan dalam menjalankan tanggung jawab sebagai pemimpin. Tekun berarti tidak mudah menyerah dan terus berupaya memperbaiki keadaan, meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!