Prinsip "mencerdaskan jiwa" dari Mangkunegaran IV dapat diartikan sebagai upaya terus-menerus untuk belajar. Auditor pajak harus menguasai aspek teknis, memahami regulasi internasional, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menghadapi tantangan global.
d. Penekanan pada Kepatuhan Sukarela
Selain melakukan pemeriksaan dan penegakan hukum, auditor juga memiliki peran dalam mendorong kepatuhan sukarela. Nilai-nilai seperti keadilan dan transparansi, yang merupakan inti dari kebatinan Mangkunegaran IV, dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan sistem pajak yang lebih adil dan dipercaya oleh masyarakat.
Konsep Kepemimpinan dalam Serat Wedhatama Mangkunegaran IV merupakan panduan moral yang kaya dengan nilai-nilai luhur. Setiap prinsip dalam ajaran ini menekankan pentingnya integritas, harmoni, dan kebijaksanaan dalam bertindak. Berikut penjelasan rinci dari setiap poin:
1. Eling lan Waspada
- Eling: Senantiasa ingat kepada Tuhan sebagai sumber kehidupan. Ini adalah aspek vertikal yang menekankan hubungan spiritual seseorang dengan Yang Maha Kuasa.
- Waspada: Selalu berhati-hati dalam hubungan dengan sesama manusia dan alam. Aspek horizontal ini mengajarkan keharmonisan dengan lingkungan sosial dan alam sekitar.
2. Atetambo yen wus bucik
- Ungkapan ini berarti "jangan sampai berobat setelah luka." Prinsip ini mengajarkan pentingnya pencegahan sebelum terjadi masalah. Dalam konteks kepemimpinan, ini mencakup antisipasi dan perencanaan yang matang agar tidak terlambat mengambil tindakan.
3. Awya Mematuh Nalutuh
- Menghindari sifat angkara murka dan perbuatan nista. Pemimpin harus mengendalikan nafsu dan amarah, menjaga martabat, serta bertindak dengan integritas tinggi.
4. Kareme Anguwus-uwus Owose Tan Ana, Mung Janjine Muring-muring
- Tidak marah-marah atau menyalahkan orang lain tanpa alasan yang jelas. Pemimpin harus mampu mengendalikan emosi dan tidak bersikap impulsif terhadap situasi.
5. Gonyak-ganyuk Ngelingsemi
- Menghindari perilaku yang memalukan dan tidak sopan. Pemimpin harus menunjukkan kesantunan dan tidak melakukan tindakan yang merendahkan martabat.
6. Nggugu Karepe Priyangga
- Jangan bertindak semaunya sendiri tanpa mendengarkan masukan atau pandangan orang lain. Prinsip ini mengajarkan pentingnya kerja sama dan keterbukaan terhadap pendapat orang lain.