Pengurangan Drive: Menciptakan lingkungan belajar yang memenuhi kebutuhan dasar siswa sehingga mereka dapat fokus pada pembelajaran.
Pengulangan dan Latihan: Menggunakan pengulangan untuk memperkuat hubungan antara stimulus dan respons, sehingga memperkuat pembelajaran.
Penerapan Teori Behavioristik Dalam Pembelajaran
Teori behavioristik dalam pembelajaran adalah pendekatan yang menekankan pada perubahan perilaku siswa sebagai hasil dari interaksi antara stimulus dan respons[12]. Penerapan teori ini dalam konteks pendidikan melibatkan beberapa langkah penting:
Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Guru harus menentukan perilaku yang diinginkan sebagai hasil pembelajaran, yang dapat diukur dan diamati.
Analisis Pembelajaran: Melakukan analisis untuk memahami karakteristik dan kemampuan awal siswa, serta materi yang akan diajarkan.
Penentuan Indikator Keberhasilan: Menetapkan indikator yang jelas untuk mengukur apakah tujuan pembelajaran telah tercapai.
Pengembangan Bahan Ajar: Membuat atau memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Pengembangan Strategi Pembelajaran: Merancang strategi yang akan digunakan untuk menghadirkan stimulus yang efektif, seperti latihan atau tugas.
Observasi dan Analisis Respons Siswa: Mengamati bagaimana siswa merespons stimulus yang diberikan dan menganalisis efektivitasnya.
Pemberian Penguatan (Reinforcement): Memberikan penguatan positif, seperti pujian atau hadiah, untuk perilaku yang sesuai, dan penguatan negatif atau hukuman untuk perilaku yang kurang sesuai.