Mohon tunggu...
Chris D.a
Chris D.a Mohon Tunggu... -

Just an ordinary man. Hard-worker, husband, father

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Cerpen) Kopi

22 Januari 2016   15:53 Diperbarui: 22 Januari 2016   22:48 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kukucek mataku beberapa detik kemudian. Masih terbaca tulisan yang sama pada hologram di dalam bungkus kopi itu.

Selamat! Anda memenangkan hadiah utama berupa uang sebesar Rp 2.000.000.000,00. Segera hubungi nomor telepon berikut ini : 0800-123456789 (layanan 24 jam bebas pulsa)

Aku tersentak ketika telingaku menangkap bunyi denting nyaring sendok beradu dengan piring. Aku menjatuhkan sendok yang kupegang tanpa sadar. Seketika tanganku gemetar.

Dua milyar? Benarkah?

Aku benar-benar tak sabar menunggu hingga Ibu pulang dari warung dan Bapak pulang dari narik becak.

_____

 

“Halah! Aku kok ndak percaya,” Bapak mengibaskan tangannya. “Jaman sekarang orang nipu itu pinter, le. Ngomongnya dapat dua milyar, tapi disuruh ini-itu, beli ini- itu lebih dulu. Kantong jebol, uang ndak dapat.”

“Tapi ini di dalam bungkusnya, Pak,” aku mencoba menyela.

Ora percoyo!” Bapak tetap berkeras.

Kutatap Ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun