“Bi.. Tolong belikan kopi di warung Mak Inten! Sebentar lagi bapakmu pulang.”
Aku menoleh pada Ibu yang sedang sibuk menyiangi kangkung. Sedetik kemudian kutatap penggorengan panas di depanku, masih ada beberapa menjes kacang di dalamnya.
“Lah, ini menjes-nya bagaimana?” gumamku.
“Sudah, tinggalkan dulu,” Ibu beranjak dari duduknya.
Tak ada hal lain yang bisa kulakukan kecuali menerima uang dari Ibu dan beranjak pergi.
“Kopinya setengah lusin saja.”
Masih kudengar pesan dari Ibu sebelum pintu depan tertutup di belakang punggungku.
_____
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!