Mohon tunggu...
Ardy Kresna Crenata
Ardy Kresna Crenata Mohon Tunggu... -

Ardy Kresna Crenata, penyair, cerpenis,lahir di Cianjur dan kini tinggal di Bogor. Yang akan dilakukannya jika mendapatkan uang banyak: terbang ke Medan, menemui seseorang yang ia cintai di sana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertama

24 Desember 2011   15:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:48 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5.

SEBUAH layar. Sebuah biru dominan. Dua garis kaku, membagi layar itu.

Di paling kiri, sesosok perempuan hanya telentang sementara ular-ular kecil melilit tubuhnya dan menjadi rambutnya. Di atasnya, burung-burung bersayap gelap. Di atasnya, asam langit malam.

Di tengah, sesosok lelaki. Bersamanya, seberkas cahaya dan segetas suara. Dari mulut lelaki itu berloncatan kata-kata yang telah ia eja. Di bening matanya: air mata.

Dan di paling kanan adalah sesosok perempuan yang beberapa saat sebelumnya telah tahu bahwa ia harus malu. Ia berusaha menutupi tubuhnya, seolah tubuh adalah dosa, atau noda yang kekal ada. Di sepasang matanya: air mata. Di sebelah kiri di dekatnya: pohon itu.

Lalu perlahan-lahan layar jadi samar. Satu-satu gambar-gambar itu membesar menjadi satu-satunya yang terlihat. Sesosok perempuan telentang, sesosok lelaki dan seberkas cahaya, sesosok perempuan lain. Di tiap-tiap layar itu membesar masing-masing kata menjelma ada untuk kemudian kembali tertera ketika ketiga gambar diperlihatkan dan biru sempurna berubah hitam: maaf.

Ketika usai, sebuah pertanyaan dimunculkan dalam tiga baris dengan warna putih: siapa yang sesungguhnya berdosa?(*)

Bogor.19-November.2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun