2. Sthapati, yaitu arsitek perencana yang memegang peranan utama dalam pelaksanaan pembangunan
3. Sutragrahin, yaitu pelaksana dan pimpinan umum bidang teknis
4. Taksaka, yaitu merupakan ahli pahat
5. Vardhakin, yaitu merupakan ahli seni hias. (sumber:https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/profesi-profesi-yang-terlibat-dalam-pembangunan-sebuah-candi)
Berdasar uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembangunan sebuah candi telah ada pembagian pekerjaan yang jelas dan spesifik. Setiap profesi bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Maka agar terwujud bangunan candi yang indah dibutuhkan kerjasama dan jiwa kegotongroyongan yang diabdikan demi agama dan rajanya.
Oleh sebab itu pembangunan candi Pendem, Asu, dan Lumbung juga melibatkan segenap profesi di atas. Namun, berdasar struktur pemerintahan Mataram Hindu yang mengenal tiga tingkatan (kerajaan, rake/samgat, wanua), maka status candi bisa saja mengikuti struktur tersebut.Â
Sehingga akan muncul candi yang bersifat kerajaan, karakean, ataupun wanua. Bentuk candi yang besar dan kompleks adalah ciri candi kerajaan, bentuk candi yang sedang adalah ciri candi karakean, sedang candi yang berbentuk tunggal bisa saja menjadi ciri candi wanua (tingkat desa).Â
Maka candi Prambanan, dikelompokkan sebagai candi kerajaan. Sehingga candi tersebut akan menjadi pusat kegiatan agama di tingkat kerajaan. Sedang candi Sambisari, Kedulan, Losari, dll adalah bisa saja dikelompokkan sebagai candi Karakean. Sedangkan candi Asu, Pendem dan Lumbung adalah contoh candi wanua yaitu candi yang berada di wilayah pedesaan untuk kepentingan ibadah masyarakat pedesaan.
Dilansir dari https://id.wikipedia.org/wiki/Candi diperoleh penjelasan tentang hirarki atau ukuran candi yang dikelompokkan menjadi tiga. Pengelompokkan tersebut didasarkan pada ukuran, kerumitan dan kemegahan candi serta tingkat kepentinganya. Maka pada tingkat skala kepentingan dikelompokkan menjadi tiga antara lain:
1) Candi Kerajaan, yaitu candi yang digunakan oleh seluruh warga kerajaan, tempat digelarnya upacara-upacara keagamaan penting kerajaan. Candi kerajaan biasanya dibangun mewah, besar, dan luas. Contoh: Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, dan Candi Panataran.