Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Candi Pendem, Asu dan Lumbung: Bukti Sensitivitas Raja Terhadap Kehidupan Rakyatnya

21 Agustus 2024   10:59 Diperbarui: 21 Agustus 2024   16:20 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Pendem, Asu dan Lumbung yang berada di areal pertanian penduduk.Dokpri

Desa Sengi memang berada di lereng gunung Merapi. Maka wilayah ini mempunyai tingkat kesuburan tanah yang relative baik. Kondisi demikian yang mendorong mansyarakat bertempat tinggal di wilayah ini. Tujuanya tentu memperoleh kehidupan yang layak melalui kegiatan bertani. Pembangunan ketiga candi tersebut tidak mustahil berkaitan erat dengan aktivitas perekonomian masyarakat (bertani).

b) Kepadatan jumlah penduduk

Akibat kesuburan tanah tersebut, maka Desa Sengi dan sekitarnya menjadi tumpuhan bagi masyarakat untuk bertempat tinggal di wilayah tersebut. Lama kelamaan pupulasi mereka terus bertambah, sehingga wilayah Desa Sengi dan sekitarnya ditandai padatnya jumlah penduduk. Dibangunnya tiga candi bisa saja untuk memberikan solusi yang bersifat keagamaan bagi penduduk Mataram yang berada di wilayah Desa Sengi dan sekitarnya di tengah perkembangan ekonomi masyarakat.

c) Populasi penganut Hindu di wilayah Desa Sengi dan sekitarnya

Semakin banyak jumlah masyarakat yang menempati wilayah tersebut, semakin menambah populasi penganut Hindu di wilayah Desa Sengi dan sekitarnya. Perkembangan agama inilah yang bisa menjadi salah satu alasan dibangun tempat ibadah yang berjumlah tiga.   

Siklus Spiritual Masyarakat Petani Magelang

Candi Pendem, Asu dan Pendem merupakan wadah siklus spiritual masyarakat petani Magelang (khususnya Desa Sengi Kecamatan Dukun). Mengapa demikian? Sebab ketiga candi tersebut dibuat sebagai upaya memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat terkait dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan. Siklus tersebut sekaligus menjadi salah satu jawaban tentang pertanyaan mengapa ketiga candi bebentuk tunggal, dibangun di tengah sawah, dan jaraknya berdekatan. Bagaimana siklus spiritual terkait ketiga candi tersebut?

a) Candi Pendem

Nama asli candi Pendem adalah Pertimah yang berarti candi Bumi yaitu candi yang digunakan untuk berdoa agar hasil panen (hasilbumi) dapat melimpah. Jadi para petani sebelum mengerjakan sawah mereka melakukan ritual di candi Pendem. Oleh sebab itu candi Pendem adalah candi yang berfungsi untuk melakukan ritual untuk memanjatkan doa sebelum para petani mengerjakan sawahnya. Tentang nama candi Pendem, berkaitan dengan posisi vandi ini yang sejak ditemukan 1929 terpendam di dalam tanah. Sehingga sampai sekarang posisi candi berada di bawah permukaan tanah sawah penduduk.

b) Candi Asu

Selanjutnya pada saat para petani mengerjakan sawah, memelihara tanaman sampai panen, para petani beristirahat (ngaso) dan melalukan ritual doa. Para petani secara bersama-sama melakukan ritual doa di candi Asu. Maka kata Asu berasal dari kata "asohan" yang berarti ngaso atau istirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun