Mohon tunggu...
Christina Fransisca DIP
Christina Fransisca DIP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah seorang mahasiswi jurusan akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pengaruh Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return on Equity terhadap Harga Saham

30 Oktober 2024   14:50 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:13 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenis-jenis ROE dapat dibedakan berdasarkan pendekatan perhitungan yang digunakan (Brigham & Houston, 2018), contohnya sebagai berikut:

  • Basic ROE (ROE Dasar): Basic ROE adalah rasio yang dapat dihitung dengan membagi laba bersih dengan ekuitas total pemegang saham. ROE ini mengukur profitabilitas perusahaan tanpa memperhitungkan faktor-faktor tambahan seperti potensi dilusi saham atau perubahan struktur modal. Basic ROE memberikan pandangan sederhana tentang seberapa baik perusahaan mengelola modal pemegang saham untuk menghasilkan laba.
  • Diluted ROE (ROE Terdilusi): Diluted ROE memperhitungkan sekuritas yang dapat diubah menjadi saham, seperti obligasi konversi atau opsi saham. Diluted ROE digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih realistis tentang potensi pengembalian ekuitas, terutama ketika ada sekuritas dilutif yang dapat mempengaruhi jumlah saham beredar dan pengembalian bagi pemegang saham.

Fungsi Return on Equity (ROE)

ROE memiliki beberapa fungsi penting dalam analisis keuangan perusahaan (Brigham & Houston, 2018), antara lain:

  • Mengukur profitabilitas perusahaan: ROE adalah ukuran seberapa efektif sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari ekuitas yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Semakin tinggi ROE, semakin banyak modal yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, yang pada akhirnya meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
  • Menilai kinerja manajemen: ROE membantu menilai kemampuan manajemen dalam mengelola ekuitas untuk menghasilkan laba. Manajemen yang mampu menghasilkan ROE yang tinggi dianggap efektif dalam meningkatkan nilai perusahaan melalui penggunaan modal yang efisien.
  • Alat pembanding antar perusahaan: ROE sering digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan antara perusahaan yang berbeda, terutama dalam sektor atau industri yang sama. Perusahaan dengan ROE yang lebih tinggi dianggap lebih efisien dalam memanfaatkan modal ekuitas dibandingkan dengan pesaingnya.
  • Dasar pengambilan keputusan investasi: Investor menggunakan ROE sebagai indikator kunci dalam membuat keputusan investasi. Karena mampu memberikan pengembalian yang lebih besar dari modal yang diinvestasikan, perusahaan dengan ROE yang tinggi biasanya dianggap sebagai investasi yang baik.
  • Menentukan kebijakan dividen: ROE juga mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan. Perusahaan dengan ROE tinggi cenderung memiliki laba yang cukup untuk membayar dividen lebih tinggi kepada pemegang saham, sementara perusahaan dengan ROE rendah mungkin menahan laba untuk reinvestasi guna meningkatkan profitabilitas dimasa depan.

Faktor yang Mempengaruhi Return on Equity (ROE)

Beberapa faktor utama yang mempengaruhi ROE (Brigham & Houston, 2018) adalah sebagai berikut:

  • Profitabilitas perusahaan: Faktor paling mendasar yang mempengaruhi ROE adalah laba bersih perusahaan. Perusahaan dapat mencapai ROE yang lebih tinggi dengan laba bersih yang lebih besar. Operasi bisnis yang efektif akan meningkatkan ROE.
  • Struktur modal perusahaan: Penggunaan utang dalam struktur modal perusahaan juga mempengaruhi ROE. Semakin besar penggunaan utang dalam pembiayaan aset, semakin tinggi potensi leverage yang dapat meningkatkan laba, yang pada gilirannya meningkatkan ROE. Namun, penggunaan utang yang berlebihan juga meningkatkan risiko keuangan.
  • Kebijakan dividen: Kebijakan perusahaan dalam membagikan laba sebagai dividen atau menahan laba untuk reinvestasi juga berdampak pada ROE. Jika laba lebih banyak ditahan untuk diinvestasikan kembali, perusahaan mungkin akan mencatat pertumbuhan laba yang lebih tinggi di masa depan, yang meningkatkan ROE.
  • Efisiensi manajemen: Kemampuan manajemen untuk mengelola operasi dan sumber daya perusahaan juga mempengaruhi ROE. Manajemen yang baik dapat memaksimalkan penggunaan ekuitas untuk menghasilkan laba yang lebih besar, yang pada akhirnya akan meningkatkan ROE.
  • Pertumbuhan pendapatan: Pertumbuhan pendapatan yang stabil akan memberikan kontribusi pada peningkatan laba bersih, yang pada gilirannya meningkatkan ROE. Perusahaan yang mampu mempertahankan atau meningkatkan pendapatan secara konsisten akan mencatat ROE yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang pendapatannya stagnan atau menurun.

Indikator/Pengukuran Return on Equity (ROE)

Indikator/pengukuran ROE adalah salah satu alat utama dalam menilai seberapa efisien perusahaan memanfaatkan modal dari pemegang saham untuk menghasilkan laba bersih. Pengukuran ini memberikan pandangan yang sangat penting bagi investor dan manajemen mengenai efektivitas penggunaan ekuitas dalam menghasilkan keuntungan. ROE dapat dihitung dengan rumus (Brigham & Houston, 2018):

ROE = Laba bersih/Total ekuitas

Laba bersih setelah pajak merupakan elemen kunci dalam perhitungan ROE, karena mencerminkan jumlah keuntungan yang tersisa setelah semua biaya, termasuk beban bunga dan pajak, telah dikurangi dari pendapatan total perusahaan. Laba bersih menunjukkan hasil akhir dari kegiatan operasional perusahaan dan merupakan salah satu indikator utama kesehatan keuangan perusahaan (Kieso et al., 2019). Dengan demikian, semakin tinggi laba bersih, semakin besar pula ROE yang dapat dihasilkan. Laba bersih yang stabil atau meningkat dari waktu ke waktu juga menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjaga profitabilitasnya, meskipun menghadapi tantangan pasar yang dinamis.

Total ekuitas adalah jumlah modal yang disediakan oleh pemegang saham, termasuk modal saham yang diterbitkan dan laba ditahan yang tidak dibagikan. Ekuitas adalah aset bersih yang dimiliki perusahaan setelah semua kewajiban dilunasi, dan mewakili komitmen modal yang dimiliki oleh pemegang saham terhadap perusahaan (Brealey et al., 1984). Total ekuitas menjadi elemen yang krusial dalam menghitung ROE karena memberikan gambaran tentang seberapa besar modal yang tersedia bagi perusahaan untuk diinvestasikan kembali dalam operasi bisnis atau untuk digunakan dalam kegiatan ekspansi.

Penelitian Terdahulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun