Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Rumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dibahas, hipotesis dalam penelitian ini akan diformulasikan untuk menguji pengaruh Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return on Equity (ROE) terhadap harga saham pada bank umum milik negara di Bursa Efek Indonesia selama periode 2019-2023. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah:
- Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa EPS memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Peningkatan EPS menunjukkan peningkatan laba yang dihasilkan perusahaan per lembar saham, yang dihasilkan perusahaan per lembar saham,  yang menarik minat investor dan meningkatkan harga saham (Anam et al., 2018). EPS adalah salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam peningkatan harga saham di perusahaan sektor keuangan (Dewi & Suwarno, 2022). Selain itu, EPS yang tinggi mencerminkan efisiensi manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan untuk menghasilkan laba yang lebih besar, yang memberikan sinyal positif kepada pasar. H1: Earning per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
- DER sering kali digunakan untuk mengukur risiko keuangan perusahaan. DER yang tinggi cenderung memberikan sinyal negatif kepada investor karena perusahaan dianggap memiliki risiko keuangan yang lebih besar (Yunus & Simamora, 2021). Penelitian lain juga mendukung temuan ini, di mana DER yang lebih tinggi menurunkan minat investor terhadap saham perusahaan (Nainggolan, 2019). Penelitian lain juga menyimpulkan bahwa peningkatan DER berdampak negatif pada harga saham karena investor cenderung menghindari perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi (Harahap, 2011). H2: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
- ROE merupakan ukuran profitabilitas yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan ekuitas untuk menghasilkan laba. ROE memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham, terutama pada perusahaan sektor perbankan (Sujatmiko, 2019). Penelitian lain juga menunjukkan bahwa perusahaan dengan ROE yang tinggi lebih menarik bagi investor, sehingga harga sahamnya cenderung meningkat (Zakaria et al., 2022). Selain itu, studi lain mendukung temuan ini dengan menyatakan bahwa ROE yang konsisten tinggi adalah indikator kepercayaan investor terhadap kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola modal (Ross et al., 2002). H3: Return on Equity (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
- Beberapa penelitian menyatakan bahwa kombinasi variabel keuangan seperti EPS, DER, dan ROE memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap harga saham ketika diuji secara bersama-sama. Pengaruh gabungan dari beberapa indikator kinerja keuangan memberikan gambaran yang lebih komprehensif terhadap harga saham dibandingkan analisis satu variabel (Dewi & Suwarno, 2022). Penelitian lain juga menemukan bahwa pengaruh simultan dari EPS, DER, dan ROE lebih signifikan dalam menentukan harga saham perusahaan perbankan (Zakaria et al., 2022). Selain itu, penelitian lain juga mendukung temuan ini dengan menyatakan bahwa analisis simultan terhadap variabel-variabel tersebut memberikan dampak yang lebih jelas terhadap harga saham (Nainggolan, 2019). H4: Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return on Equity (ROE) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!