Di ambulance, aku bercanda dengan Bruder Frank dan adikku. Mereka tertawa2 dan meledek aku, sampai aku teriak2 bahagia, walau aku tidak bisa bicara.
Suaraku masih menggumam, kata2ku masih seperti alien, kata nanak2ku. Aku masih tidak bisa bergerak sama sekali, dan aku pun sepertinya belum atau masih lama sekali untuk pulih .....
Otak kiri ku pun, sama sekali belum pulih. Penyerapan darah yang merendam 20% otak kiri ku, akan cukup lama, dan setelah itu aka nada ssa2 warna merah di otak kiriku setelah darah semuanya terserap.
Sisa2 noda darah itu pun, tidak akan mampu pulih 100%, dan itu yang akan terus da sampai aku mati. Sisa2 noda darah itu yang disebut cacat!
Dan, saat itu, aku belum bisa apa2 karena justru penyerapan darah di otak kiriku baru saja dimulai, dan sudah mendapat masalah pertama, yaitu tekanan besar karena terbang dalam pesawat dalam watu lama dan di ketinggian puluhan meter diatas permukaan bumi.
Tetapi, dengan keadaan fisik yang sama sekali belum pulih, serta kecacatatnku yang pastinya saat itu mengundang belas kasihan dari orang2 disekitarku, hatiku semakin pulih!
Hatiku pulih dengan semangat dan keinginanku untuk terus sembuh!
Walau saat itu pun, aku tidak yakin untuk aku bisa sembuh 100%, tetapi aku mengisi hatiku dengan semangat yang menggebu untuk bisa pulih 100%!
Aku sadar sekali, bahwa masa depanku masih gelap. Sungguh, gelap!
Aku sudah menjadi single parent sejak tahun 2007, dan aku membawa 2 orang anakku, yang pada saat itu mereka masih kecil. Dennis baru 13 tahun, kelas 1 SMP dan Michelle berumur 10 tahun, kelas 5 SD.
Mereka membutuhkan aku, untuk hidup dan bergantung padaku untuk sekolah.