Dan, Bruder Frank dengan hati2 serta kesabaran yang membat aku trenyuh, dia membershkan aku seperti seorang ayah yang melakukannya .....
Keputusan pagi itu, setelah ada fax dari rumah askit yang merawatku kemarin, saat itu, bahwa aku dinyatakan "tidak ada apa2", setelah pendarahan hebat kemarin. Bahwa, otakku sudah tenang dan aku dinyatakan bisa terbang pulang ke Jakarta.
Aku senang sekali! Begitu senangnya, sampai aku bisa makan pagi cukup banyak!
Aku segera bertemu dengan anak2ku!
Aku segera bertemu dengan kedua orang tuaku!
Aku juga akan ertemu dengan semua sahabatku!
Dan, aku juga akan segera bertemu dengan duniaku!
Aku bersorak dala hatiku. Aku berdendang sambil tertawa2. Bruder Frank melihatku dengan senyum kebapakannya .....
Adikku segera mengurus keberangkatanku terbang. Karena, jika pesawat penuh, kami pun bsa saja batal terbang lagi. Dan semua yang di Jakrta pun, akan menjadi kecewa lagi, karena aku tetap harus tinggal lagi di Taiwan.
Tetapi, Tuhan memang maha besar!
Adikku mengurus tiket kami bertiga ke Jakarta, dan kursi sudah di dapat! Pesawat akan terbang sekitar jam 11.00 siang, kalau tidak salah. Dan, akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar jam 15.00 waktu Jakarta.