****
Pukul 15.00
Al sempat bangun. Setelah dua jam tidur. Hari ini memang bukan seperti pesta pernikahan yang biasa di saksikan orang. Tak ada kemeriahan pesta yang membuat  seluruh keluarga besar kerepotan. Tapi buat Al pasti tetap melelahkan.
"Al tidak pernah membuka matanya lebih dari 30 menit."Alea berbisik.
"Pasti ada kekuatan lebih yang dimilikinya hari ini."
"Perasaan bahagia..."
Aku melihat air mata yang menggantung di sudut mata Alea. Ia memang sangat mencintai Al. Tempat Alea mencurahkan kegelisahannya hanya Al. Itu sebabnya mengapa Alea sangat berterimakasih untuk cintaku yang begitu besar kepada Al. Alea sangat tahu, untuk menikahi seorang laki-laki tampan,gagah dan kaya tak sulit buatku. Tapi aku tetap memilih Al.
"Terimakasih ya...kamu sudah memberikan kebahagiaan untuknya."
"Semoga pernikahan ini malah memberi kekuatan buat Al untuk tetap hidup."
"Aku mencintainya....tanpa syarat!"bisikku di telinga Alea.
****