Sosrokartono percaya bahwa komunikasi yang terbuka dan transparan sangat penting untuk membangun kepercayaan. Dalam setiap dialognya, ia menekankan pentingnya mendengarkan dengan baik dan memahami perspektif orang lain, sehingga tercipta dialog yang konstruktif dan saling menghormati.
- Perasaan Tulus dan Empati
Di samping itu, Sosrokartono juga menempatkan pentingnya perasaan benar dalam kepemimpinannya. Ia selalu berusaha untuk bertindak dengan hati yang tulus, merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakatnya.
 Dengan menjalin hubungan yang empatik, ia mampu memahami kebutuhan dan aspirasi rakyatnya. Ini tidak hanya membuatnya lebih dekat dengan masyarakat, tetapi juga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih relevan dan berdampak positif bagi mereka. Dalam pandangannya, pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak hanya memimpin dengan akal, tetapi juga dengan hati.
- Keputusan Berdasarkan Kebenaran dan Kebaikan
Keputusan yang diambil oleh Sosrokartono selalu mengutamakan kebenaran serta kebaikan. Ia berpegang teguh pada prinsip bahwa setiap tindakan harus berlandaskan pada moralitas yang tinggi. Dalam konteks pengambilan keputusan, ia selalu mempertimbangkan dampak dari setiap langkah yang diambilnya terhadap masyarakat luas. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya melihat kepemimpinan sebagai posisi kekuasaan, tetapi sebagai tanggung jawab yang harus dijalankan dengan integritas.
- Tindakan Sejalan dengan Nilai
Sosrokartono menjalani hidupnya dengan melakukan perbuatan yang sejalan dengan nilai-nilai Catur Murti. Setiap tindakan yang dilakukannya selalu didasari oleh pikiran yang jelas dan perasaan yang tulus.
 Ia percaya bahwa tindakan yang baik akan mencerminkan nilai-nilai yang dianut, dan ini akan mendorong orang lain untuk mengikuti jejaknya. Dalam hal ini, ia tidak hanya menjadi pemimpin yang dihormati, tetapi juga panutan bagi banyak orang.
Implementasi Catur Murti dalam kepemimpinan Sosrokartono berdampak positif terhadap masyarakat di sekitarnya. Dengan menegakkan nilai-nilai ini, ia mampu membangun lingkungan yang harmonis, di mana masyarakat merasa dihargai dan diperhatikan.Â
Sosrokartono berhasil menciptakan komunitas yang saling mendukung, di mana setiap individu merasa memiliki peran dan tanggung jawab dalam pembangunan bersama. Hal ini menciptakan rasa solidaritas yang kuat di antara anggota masyarakat.
Pelajaran yang dapat diambil dari penerapan Catur Murti oleh Sosrokartono adalah bahwa keseimbangan antara pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan sangat penting dalam kepemimpinan yang efektif.
 Ini bukan hanya berlaku untuk pemimpin, tetapi juga untuk setiap individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan, seseorang dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan menciptakan dampak positif dalam komunitas.
Hingga saat ini, nilai-nilai Catur Murti tetap relevan dalam konteks kepemimpinan dan kehidupan sehari-hari. Di tengah tantangan global yang kompleks, penerapan keempat nilai ini dapat membantu individu dan pemimpin untuk tetap berpegang pada prinsip moral yang kuat.Â