“Sungguh indah, ya Mas. Sebentar Mas tak meramkan sejenak mata ini meresapi makna tembang tadi”
“Jangan terlalu lama meremnya, Mbak. Nanti malah ketiduran lagi”
“Cukup, Mas. Lanjut ?”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!