Mohon tunggu...
Prabu
Prabu Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Ngomong Indonesia Ngomong budaya Indonesia Ngomong budaya wayang Indonesia http://indonesiawayang.com https://www.facebook.com/bumiprabu https://www.facebook.com/wayangprabu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kuncung dan Bawuk

21 Januari 2016   06:48 Diperbarui: 21 Januari 2016   07:50 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mestine rak nggih ayu tho ?”

“Lha ... nggih ... mestine .. he he he ...”

“Lha kok ketawa berarti nggak benar kan Mas ?”

“Ketawa kan bolah boleh saja tho Mbak. Saya jadi ingat dulu jaman esde waktu pelajaran bahasa Jawa. Disana ada tokoh anak-anak yang bernama Kuncung lan Bawuk, kalau di bahasa Indonesia diberi nama Ani dan Budi. Ini Ani ... Ini Budi ... ini ibu Ani ... ibu Budi mana he he he ... Dulu begitu Mbak”

“Lha kalau Kuncung Bawuk itu gimana ?”

“Iki Kuncung ... Iki Bawuk ... Kuncung lagi maen bekel ... Bawuk maen bal-balan”

“Mosok nggono sih Mas ?”

“Intermezo aja Mbak, intinya bahwa penokohan bocah laki-laki dan perempuan ada pada diri Kuncung dan Bawuk. Sebenarnyalah pendidikan seks sudah mulai ditanamkan sejak dini melalui tokoh Kuncung dan Bawuk itu, dengan halus, berhati-hati dan penuh tata krama. Cucur tahu kan Mbak ?”

“Kue cucur tho Mas, apem nggih Mas ?”

“Lha nek Bawuk ?”

“Lha niku ya ... itunya perempuan tho Mas”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun