Mohon tunggu...
Bob Soeryadi
Bob Soeryadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Suara Pemred Kalbar

Yakin Usaha Sampai..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Tidayu" Jadi Simbol Pemersatu Suku di Kalbar

21 Juli 2019   08:18 Diperbarui: 21 Juli 2019   19:20 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alim (35), perwakilan dari stasiun televisi lokal, menuturkan musik daerah melahirkan seniman lokal dari berbagai etnis, utamanya Dayak dan Melayu.

Program mereka ditonton banyak kalangan karena jangkauan pemancar mampu mencapai seluruh wilayah Kalbar.

Dulu dipastikan lagu Dayak hanya diputar di rumah orang Dayak. Tetapi sekarang orang Melayu dan etnis lain pun senang mendengar lagu Dayak. Begitu juga sebaliknya.

"Saya melihat perkembangan menggembirakan, kerukunan terwujud melalui seni dan budaya," kata Alim.

Setiap sore mulai pukul lima, ditayangkan lagu daerah yang sudah dipersiapkan melalui cakram DVD dan dipandu pembawa acara.

Setiap akhir pekan, Slada disiarkan secara langsung dan menghadirkan narasumber yang menyampaikan pesan-pesan keberagaman dan perdamaian.

Selain televisi lokal, di Putussibau ibukota Kabupaten Kapuas Hulu, lebih dari 800 kilometer dari Pontianak, sanggar seni menjadi media penyemangat keberagaman bagi anak-anak.

Yuyun Syamsul (35), pelatih tari Sanggar Jepin Manis menciptakan banyak tarian kolaborasi multi-etnis.

Dalam resepsi di Pendopo Bupati Kapuas Hulu, pertengahan April lalu, enam penari binaannya menampilkan tarian berpakaian etnis Dayak, Melayu, dan Tionghoa. Keenam gadis ini berasal dari suku Melayu.

'Tidak pernah terjadi gesekan antar etnis di daerah kami. Saya mewujudkan pesan-pesan keberagaman lewat tarian kolaboratif multi-etnis. Para pemain musik dominan pemuda Dayak, sementara penarinya gadis Melayu," tutur Yuyun.

Dalam tarian itu, para gadis berbusana penuh aksesoris menampilkan gerakan gemulai, sesekali bergandeng tangan, mengisahkan kebersamaan dan saling membantu. Gerakan mereka padu dengan petikan dan ketukan alat musik tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun