Tarian adat merupakan suatu kekayaan budaya yang kerap tampil secara turun-temurun. Bahkan, kesenian ini memiliki filosofi dan pesan yang luhur di dalam setiap geraknya. Salah satunya ada pada Tari Tidayu dari Provinsi Kalimantan Barat.
Tarian ini memiliki makna yang kuat untuk merajut kerukunan dan toleransi antar sesama.
Satu tahun belakangan ini, kerukunan dan sikap toleransi di Kalimantan Barat sedang diuji dan mendapatkan tantangan yang sangat besar. Kental terasa di benak, isu-isu keagamaan dan suku bersinggungan dengan isu politik, terutama di fase menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Dinamika itu mengalami ketegangan yang cukup tinggi. Melihat kondisi ini, tentunya semua pihak diliputi kecemasan  dan kekhawatiran yang besar atas apa yang akan terjadi.
Namun, patut disyukuri, kecemasan itu telah terkubur dengan semakin dewasanya masyarakat dalam merajut kerukunan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini perlu diapresiasi dengan penuh kebahagiaan dan kebanggaan, terutama dengan kesadaran untuk terus merawat dan menjaga sikap toleransi semaksimal mungkin.
Kalimantan Barat merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dengan ibu kota provinsi Kota Pontianak. Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dijuluki kota "Seribu Sungai".
Julukan ini diberikan karna kondisi geografis Kalbar yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil, dimana sungai tersebut merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan antar daerah.
Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diwarnai dengan bermacam suku bangsa. Hal ini ditandai dengan berbagai macam agama yang dianut, bahasa, logat, pola kebudayaan, serta sistim nilai budaya yang terdapat dalam masyarakat  sangat beragam.Â
Meskipun tingkat keragaman masyarakatnya cukup tinggi, namun toleransi kehidupan masyarakat yang berbeda agama maupun suku bangsa cukup terpeliharan dengan baik.
Ada tiga etnis mayoritas yang telah lama bermukim di Kalimantan Barat, yakni Tionghoa, Dayak, dan Melayu yang biasa disebut Tidayu.
Makna Tidayu sendiri adalah berdampingnya tiga suku besar tersebut, maka masyarakat tetap bersatu dengan segala perbedaan. Ketiganya masing-masing memiliki kebudaya yang berbeda.