"Saya harap tarian ini tak hanya diisi oleh tiga etnis besar di Kalbar saja, melainkan diikuti pula oleh seluruh suku yang ada, karena Indonesia ini terdiri dari berbagai etnis. Kalau memang kita bisa bersatu seperti itu, Indonesia ini akan semakin hebat dan kuat," ujarnya.
Menurutnya, tidak semua orang berjiwa besar untuk mengkolaborasikan tarian tersebut, sebab masih adanya stigma bahwa sebuah tarian harus dibawakan oleh peretnis.
"Namun,saya mendorong, siapapun harus bisa mengembangkan dirinya lewat kesenian ini, karena budaya merupakan identitas suatu suku maupun bangsa," tutur Kartyus.
Sebuah bangsa, kata Kartyus bisa dikenal oleh dunia, satu di antaranya melalui kebudayaan, bahasa, kesenian, pakaian, makanan dan potensi-potensi yang terdapat di suatu daerah. Hal itulah yang wajib dikembangkan.
"Dampak kebudayaan yang berkolaborasi ini, tentu diharapkannya dapat membuat sikap toleransi masyarakatnya semakin tinggi. Upaya ini secara alamiahnya bisa menyemai kerukunan di Kalbar," tambahnya.
Di samping itu, peran tarian multi etnis, menurutnya sangat besar dalam mendukung potensi pariwisata Kalbar. Pasalnya, tarian Tidayu kerap tampil di setiapeven dan kesempatan.
Misalnya dalam acara adat, seremonial daerah, kenegaraan dan acara keagamaan, serta ketika penyambutan tamu.Hal tersebut tentu akan membuat wisatawan yang hadir terkesanbetapa hebatnya potensi Kalbar dengan keberagaman multi etnisnya yang bersatu padu.
Sejarah dan Perkebangan Tidayu
Tari tiga etnis atau yang biasa disebut dengan Tidayu, muncul pada masa kepemimpinan Usman Djafar sebagai Gubernur Kalimantan Barat.
Ismunandar, Kepala Prodi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak mengatakan, pada saat itu tujuan tarian ini adalah mengharmonisasi keberagaman yang ada di Kalbar, sehingga lewat media kesenian, masyarakat disentuh untuk selalu memiliki rasa toleran, saling menghargai, dan saling bekerjasama tanpa memandang suku dan agama. Niscaya ke depan terhindar dari adanya konflik.
Kala itu, Nandar sapaan akrabnya mengaku menjadi orang yang pertama ditugaskan oleh Gubernur Kalbar untuk menciptakan dan menampilkan tarian yang bisa memadukan etnis besar di Kalbar.
"Kini, hampir setiap sanggar tari di Kalimantan Barat memiliki seni budaya Tari Tidayu," ungkap Pimpinan Artistik Sanggar Seni Kijang Berantai ini.