Menurutnya, perkembangan kesenian yang menjunjung tinggi keberagaman tentu juga akan memicu tumbuhnya rasa toleran di masyarakat.
"Itu tentu sangat penting bagi keberlangsungan pertumbuhan dan pembangunan di Kalbar ke depannya," tambahnya.
Tarian Tidayu perlahan-lahan teru berkembang, menjadi populer serta digarap di berbagai sanggar kesenian yang ada di Kalbar dengan berbagai macam konsep sebagai sebuah seni pertunjukan tanpa menghilangkan sisi dan filosofi dari masing-masing kebudayaan.
"Untuk menjaga eksistensinya, kita harus pandang tarian ini sebagai sebuah aset yang mesti dipertahankan, sehingga kesenian ini bisa tumbuh dan berkembang di masyarakat," kata Nandar.
Untuk itu, selaku pemerhati seni tari di Kalbar, dirinya berharap kepada pemerintah dan instansi terkait untuk selalu memberikan dukungan melalui program maupun lewat media lainnya.
"Sebuah kesenian juga harus terus ditampilkan, diberi ruang untuk ditonton, karena kekuatannya ada di sana," imbuhnya.
Masyarakat diharapkan pula, agar lebih menyadari keberagaman, lebih memahami budaya lainnya, dengan menjalin komunikasi dan bersosialisasi. Â Kemudian dibungkus dengan kesenian sebagai media untuk memberikan perekat.
Sementara itu, Pimpinan Sanggar Binua Garantunk, Silvanus Barage mengaku, meski sanggar yang diusungnya memiliki basic dan latar belakang mengakat kebudayaan dan seni masyarakat Dayak, namun kini ia termotivasi juga untuk mengembangkan perpaduan antar etnis yang ada di Kalbar.
Saat ini masyarakat terkadang gampang bergejolak oleh permasalahan etnis, ini memantik rasa keprihatinan saya sebagai seorang penggiat budaya dan seni. Akhirnya, saya bertekad untuk membuat Sanggar Binua Garantunk ini menjadi sanggar yang multi etnis, terang pria yang kerap tampil di pentas seni internasional ini.
Seni-Budaya Daerah
Di Kota Pontianak, ada stasiun televisi lokal telah 9 tahun menampilkan siaran berita tiga bahasa setiap akhir pekan. Tiga penyiar membaca berita dalam bahasa Dayak dialek Kandayan, Melayu, dan Tionghoa dengan logat Tio Ciu.
Karena banyak peminat dan ingin menyampaikan pesan-pesan damai, dalam tiga tahun terakhir televisi itu secara rutin menyiarkan musik kreasi daerah dalam acara Senandung Lagu Daerah (Slada).