Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perempuan Gang Kelinci Joyoboyo [4]

8 Mei 2012   18:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:32 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Yo suwun", Jawab Lodi sambil tersenyum. Memang pakaian yang dibelikan Ucik ini sangat seksi harganya pasti mahal.

Ah tidak peduli. yang penting bisa mengubah nasibku pikir Lodi. Melihat gaya hidup Ucik selama ini, mata Lodi menjadi silau.

"Yuk, kita kembali ke mobil, kamu bawa belanjaanmu, aku sudah bayar semua", Kata Ucik. Lalu ia  menggandeng Lodi menuju mobil.

Sepanjang perjalanan dalam mobil itu, Lodi  berpikir. Alangkah mudahnya Ucik mencari dan menghamburkan uang.

Padahal dulu ketika masih tinggal di gang Kelinci, hidup Ucik tidak lebih baik dari nasibnya, sama- sama pernah mengamen. Hanya  saja Ucik terlihat sering berganti - ganti pacar, supir- supir terminal juga preman pasar.

Selama ini Ucik mendapat tambahan uang dengan menjadi perempuan penghibur sambil bekerja di kafe. Tetapi penghasilannya sedikit sekali sehingga ia bertahan di gang Kelinci. Ia tak puas dengan penghasilannya yang tidak pasti.

Tidak heran bila akhirnya Ucik  tergiur mengembangkan sayapnya dengan menjaring perempuan - perempuan lugu dari desa yang ingin mencari pekerjaan di kota. Sejak saat itu kehidupan seorang Ucik berubah drastis.

Terakhir Lodi tahu bahwa Partiyem pembantu bik Yah di warung soto itupun akhirnya  menemui Ucik untuk minta dicarikan pekerjaan, lima  orang adik- adiknya di desa membutuhkan biaya, sementara bapaknya sakit kanker hati. Membutuhkan biaya berobat yang tidak sedikit.

Dengan sadar Lodi tahu betul, kehidupan seperti apa yang dijalani Ucik. Yaitu dunia malam, menjadi penghibur laki- laki. Apapun istilahnya Lodi  tidak peduli.

Akhirnya sampai juga mereka di sebuah tempat  di mana Ucik mempunyai  usaha diskotik dan Café sebagai salah satu bisnisnya.

Suasana  siang ini begitu sepi dan lengang. Pintu - pintu tertutup rapat. Sepertinya tempat ini jauh dari gambaran  kehidupan gemerlap malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun