Hari itu mulut manis Ucik berhasil menjerat Lodi. Ucik membawa Lodi ke sebuah tempat dengan naik taksi. Turun dari taksi Mereka sudah di jemput lagi oleh seorang laki- laki berumur kira - kira 40 tahun. Ucik menggandeng Lodi masuk ke dalam mobil panther warna biru metalik itu.
Mobil itu meluncur dengan cepat. Lodi tidak tahu nama tempatnya. Dia mendengar Ucik minta diantar supir laki - laki itu ke sebuah toko pakaian.
Dan mengajak Lodi turun lalu dibelikannya Lodi beberapa stel pakaian baru. Lodi sangat senang. Belum pernah dia memiliki pakaian sebagus itu.
"Coba,kamu ganti yang hitam ini Lodi"
"Terlalu sempit" Jawab Lodi.
"Ah, tidak sama sekali, ini sangat pas buatmu Lodi, sesuai dengan badanmu kog". jawab Ucik. Ia sambil melirik ke cermin di kamar pas itu.
"Benar - benar daun muda yang bakal laris manis", kata Ucik dalam hati. Pikirannya sudah dipenuhi dengan rencana- rencana licik untuk menjual Lodi.
"Wah,aku tidak pernah pakai rok ", gerutu Lodi. Dia merasa aneh.
"Ya, mulai hari ini dan seterusnya kamu akan menyukainya. Lodi , ingat pekerjaanmu bukan lagi pengamen terminal yang bisa berpakaian tomboy sesukamu he he he".
Dicubitnya pipi Lodi dengan gemas. Ucik menjelaskan dengan suara yang disengaja dilembutkan untuk merayu Lodi.
"Wah, ayune rek Lodi!, hm aku akan ambil tiga stel dulu untukmu, dan beberapa baju harian dan pakaian dalam. Seneng kan? Ayo rek ngomong suwun ae angel", kata Ucik pura - pura merajuk.