Jihan duduk ditepi ranjang kamarnya dan segera membuka surat itu
DEG
Tubuh Jihan kaku dan harinya berdenyut sakit. Itu adalah surat perceraian mereka yang sudah ditanda tangani oleh Sehun. Sepertinya lelaki itu benar benar siap menceraikan Jihan.
"aku membencimu Oh Sehun"
Mungkinkan Jihan membenci Sehun? Lelaki yang sangat ia cintai. Bukankan tidak mungkin cinta yang tulus akan berubah menjadi benci saat ada sebuah penghianatan didalamnya.
Jihan mengambil pulpen dimeja nakasnya dan langsung mentandatangani surat perceraian itu.
"sekarang kau bebas Oh Sehun"
Setelah itu Jihan bergegas mengemasi barang barangnya dan pergi keluar dari rumah yang menjadi saksi bisu kisah cintanya bersama lelaki yang tidak pernah mencintainya.
"aku tidak boleh menangis" Jihan merobek foto pernikahannya dengan Sehun.
Sekarang Jihan tidak tahu ia harus kemana. Orang tuanya? bahkan orang tuanya sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Rumah mertuanya? haha bukannya sekarang mereka hanya mantan mertuanya?
"selama kita bersama, ibu janji akan selalu bertahan kemanapun dan dimanapun bersamamu. Hanya kau yang ibu punya sekarang jadi mari kita berjuang bersama my baby" Ucapnya pada sang jabang bayi.