Mohon tunggu...
Tirto Karsa
Tirto Karsa Mohon Tunggu... Buruh Pabrik -

"Hidup hanya senda gurau belaka"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tenggelam

7 Februari 2018   09:43 Diperbarui: 7 Februari 2018   09:54 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu semua anggota organisasi hadir dalam musayawarah, termasuk Roziqin. Roziqin yang baru saja menikah itu, hadir dengan mengenakan baju koko biru, hadiah pernikahan dari teman-temannya. Dia duduk tepat di tengah puluhan anggota organisasi yang duduk bersila dengan formasi melingkar.

Sebagaimana hasil rapat sebelumnya, Roziqin mendapatkan mandat untuk menjadi pembawa acara pada malam itu. Dia membuka acara dengan bacaan pembuka, menyanyikan lagu indonesia raya dan melanjutkannya dengan sambutan-sambutan. 

Usai menjalankan tugasnya, Roziqin kembali duduk di samping teman-temannya. Dia kembali memberikan arahan kepada teman-temannya untuk melakukan tugas mereka masing-masing. 

Setelah membacakan laporan dari kepengurusan sebelumnya, Pemimpin sidang mulai menawarkan siapa yang mau mencalonkan diri sebagai ketua selanjutnya. Berkali-kali dia ulang pertanyaannya, namun tidak seorangpun berani menjawab. Hingga akhirnya pimpinan sidang menawarkan kepada hadirin untuk mengusulkan orang-orang yang mereka inginkan menjadi ketua.

" Ayo siapa yang ingin mengusulkan calon?"

Berdirilah satu persatu hadirin untuk mengusulkan calon mereka masing-masing. Terdapat 20 orang calon yang diusulkan oleh hadirin.

" Saya berharap dapat meringkas jumlah calon, untuk mempermudah proses seleksi." Pimpinan sidang memberikan kesempatan kepada para hadirin untuk memberikan masukan.

" Kita perlu melakukan voting. One man One Vote, hingga muncul tiga calon terkuat." Usul salah seorang pemuda yang duduk di dekat pintu. " Pemilihan seesungguhnya kita lakukan untuk tiga terkuat itu." Lanjutnya.

Semua hadirin bersorak tanda setuju.

Roziqin berjalan mondar-mandir di depan gedung. Dia memastikan kalau dirinya lebih unggul dari pesaingnya. Dia pastikan pula, bahwa kemunculan namanya sesuai yang diharapkannya. Dimunculkan dengan alasan yang tepat oleh para pendukungnya. Dia berharap, dapat menyedot pemilih lain diluar loyalisnya.

Ketika sisa tiga kandidat calon ketua umum cabang, Reza, Fathul dan Roziqin. Roziqin segera melakukan manuver bersama dengan para pendukungnya. Mereka menerbitkan mosi tidak percaya kepada Fathul dan Reza yang sebelumnya telah menjabat sebagai pengurus. Roziqin telah mendapatkan deal dengan para hadirin untuk meregenerasikan semua pengurus yang pernah menjabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun