Mohon tunggu...
Tirto Karsa
Tirto Karsa Mohon Tunggu... Buruh Pabrik -

"Hidup hanya senda gurau belaka"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tenggelam

7 Februari 2018   09:43 Diperbarui: 7 Februari 2018   09:54 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Baik cantik." Roziqin mendekat pada zahro'. Dia cium kening istrinya sambil mengelus rambutnya dan kemudian melanjutkan pidatonya. " Perubahan harus dimulai dari diri kita. Mulai dari hal kecil yang ada dalam diri kita dengan membiarkan diri menggerus kepentingan pribadi kita dan mengutamakan kepentingan umum." Kini suaranya tidak seperti sebelumnya yang membara. 

Roziqin merasa haus. Dia berhenti sejenak untuk mengambil air minum dari morong dekat tempat tidur istrinya. Dalam perjalanan menuju tempat tempat morong yang jaraknya hanya sekitar sepuluh langkah, tiba -- tiba tubuhnya lemas. Dia mencoba menjaga agar tubuhnya tetap seimbang.

Dia benar-benar kehilangan tenaganya, pandangan matanya terasa kabur. Kaki kirinya kehilangan tenaga. Kaki kanannya menyusul dan tubuhnya terasa oleng. Matanya gelap dan suara jangkrik yang terdengar merdupun lenyap dari pendengarannya.

*** 

Dengan membawa dua buah minuman coklat di tangannya, Reza mendatanginya usai kelas pengantar ekonomi pembangunan. 

" Harusnya, kau tidak sendirian di sini qin." 

" Aku rasa, ini tempat terbaik untukku za. Ada apa za, kok tumben kamu menyempatkan bicara denganku?"

Reza menyodorkan salah satu minumannya pada Roziqin. "Aku tadi membelinya di kantin."

" Terima kasih." keduanya saling berdiaman.

" Aku dengar kamu dulu pernah menjadi juara Da'i. Apakah itu benar qin?"

" Sudah lama itu za. Mana aku ingat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun