Mohon tunggu...
Tirto Karsa
Tirto Karsa Mohon Tunggu... Buruh Pabrik -

"Hidup hanya senda gurau belaka"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tenggelam

7 Februari 2018   09:43 Diperbarui: 7 Februari 2018   09:54 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Roziqin dengan semangat berdiri dan kemudian menjawab, " Sesuai Infaq yang berlaku sebelumnya."

Seluruh peserta pelatihan bertepuk tangan. Mereka menyalami Roziqin.

" Baik, akan saya catat. Pembayaran maksimal akhir bulan ini." Tutup ketua itu.

***

" Budaya yang berlaku di organisasi Tim. Organisasi kita tampak seperti mayat hidup, kekal namun tidak bernyawa." Roziqin menarik napas. " Yang paling menyedihkan, organisasi kita sudah seperti vampir, mayat hidup penghisap darah sesamanya. Bahkan organisasi kita dapat melahirkan penghisap darah baru tiap waktunya."

" Tetapi, bukankah itu umum terjadi di masyarakat kita?" Istrinya duduk tegak.

" Sudah umum, karena bukan hanya organisasi kita yang seperti itu. Namun semua organisasi di negara ini yang seperti itu."

" Mending kamu berhenti saja dan fokus mencari uang."

" Tentu aku lebih baik dari mereka. Aku masih merasa menyesal sedangkan mereka mungkin saja tidak pernah merasa menyesal."

Fatimah, istrinya menampar Roziqin dan kemudian pergi keluar kamar.

*** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun