" Temanku, ada yang satu kampung denganmu ."
" Benarkah? Siapa dia?" Roziqin penasaran.
" Fatimah, dia teman SMA ku."
" Kamu berarti sekolah di SMA 2 za?"
Reza menganggukkan kepala. " Bukankah kamu punya ketertarikan di agama Qin?"
Roziqin berdiri dan seolah-olah hendak meninggalkan Reza. Namun kemudian dia duduk kembali. " Kenapa kamu tanyakan itu Za?"
" Aku ingin mengajakmu masuk ke oraganisasi agama yang aku ikuti."
**** Â
Roziqin menemukan kesadarannya, dia pelan-pelan mencoba berdiri dengan menjadikan ranjang tempat istrinya sebagai tumpuan. Dia geser tubuhnya dan kemudian di rebahkan badannya di kasur, tepat di samping istrinya.Â
Istrinya terbangun dari tidurnya. " Kamu kenapa Qin?"
" Aku baru saja pingsan. Badanku lemas."Â