Mohon tunggu...
Banyu Wijaya
Banyu Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#nusantaraindonesiatrulyuniversa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Arya Wirajaya, Sang Antimurtad

26 September 2012   09:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:39 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

03.59.30 WIB

Srettt...srettt....

Tiba-tiba sebuah sosok hitam berkelebat di depannya. Sosok berjubah hitam yang sangat mirip dementor itu meliuk-liuk bak penari Tari Gambyong sehingga tak menabrak pohon nangka di samping pos ronda. Gerakan tubuhnya begitu lembut, begitu gemulai, tanpa meninggalkan suara. Sunyi senyap. Tetapi menebarkan hawa dingin yang serasa membetotot sumsung tulang.

"Allohu Akbar!!! Allohu Akbar!!!! Allohu Akbar!!!!"

Arya Wirajaya tak henti-hentinya berucap Allohu Akbar, yang artinya Alloh Maha Besar. Pandangan matanya menerawang sangat jauh sekali bak segaris lurus cahaya yang sangat cemerlang. Kecepatan cahaya yang sangat cepat sekali sehingga tak butuh waktu lama untuk sampai pada tujuannya. Pandangannya menabrak batu hitam di Ka'bah, tak bisa lagi menembus dindingnya. Lima detik kemudian, kedua matanya melihat sosok dirinya yang sedang bersujud di sebuah ruang bercahaya di dalam lubang batu hitam itu.

"Astaghfirulloh, betapa kecil aku di hadapan-Mu, ya Alloh, Rabbku Yang Maha Besar. Astaghfirulloh, betapa angkuhnya aku selama ini".

04.00 WIB

Srettt....srettt....srettt..... srettttttt......

Sosok berjubah hitam berkelebat lagi. Kali ini ia tidak sendiri. Wah wah... ia memimpin 212 sosok berjubah hitam duplikasinya yang berbentuk formasi pesawat F-16. Suasana di sekitarnya langsung terasa sangat-sangat dingin hingga menusuk bagian tulang yang terdalam.

“Pantas saja hawanya sangat dingin. Ternyata ada si pelahap maut itu”, batin kakek warga pribumi Girigori ini.

Sebanyak 213 dementor masing-masing setinggi 23 meter dan bertangan sepanjang 18 meter itu mendekat pada Arya Wirajaya yang tak henti-hentinya berucap, "Allohu Akbar!!! Allohu Akbar!!!! Allohu Akbar!!!!!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun