Sekali lagi aku pingsan selama beberapa saat.
"Pak, Anda baik-baik saja?" Aku dibangunkan oleh tim medis yang datang membuka cabin dan membantuku keluar.
Saat berjalan keluar aku menoleh ke arah cabin milik Genny. Dia masih disana tak sadarkan diri. Regu medis sedang berusaha menolongnya.
Bahkan regu medis ini juga kebanyakan terpincang-pincang karena cidera.
Selama aku mendapat pertolongan, aku terus memandangi Genny yang sedang di gotong oleh beberapa tim medis, baju Spacesuit putih yang dikenakan Genny terlihat penuh bercak darah yang keluar dari hidung dan mulutnya.
3 jam berselang, tubuh ku sudah mulai membaik, hanya tanganku saja yang patah akibat benturan. Tapi aku masih mampu berjalan perlahan.
Aku menghampiri komandan Lexani yang masih dirawat karena mengalami patah tulang di kedua kaki nya. Ternyata ia tak kembali ke cabin dan memutuskan untuk tetap berjaga di ruang Central Coms.Â
"Bagaimana keadaan-mu Komandan?"
Ia tak menjawab, hanya bergumam lirih.
"Kita kehilangan 2 lagi"
"Bagaimana?" aku bertanya lagi karena kurang jelas mendengar.