“Terima kasih, Gung,” ucap Delia kemudian pamit pergi. Aku memandanginya sampai dia hilang dari pandangan. Bimo menyenggol lenganku hingga aku sadarkan diri.
Sambil melanjutkan perjalanan aku menepuk-nepuk mukaku. Aku ini sedang apa, aku merantau hanya untuk mencari ilmu bukan mencari cinta buta macam ini.
Tanpa sadar, Delia berbalik arah dan melihat kami jalan berdua ke arah fakultas. Dia tersenyum sendiri kemudian pergi lagi.
***
“ Aku tak pernah benci dengan pertemuan. Namun yang kubenci adalah rasa yang datang tanpa permisi”.
https://penjelajahmars.blogspot.com/2021/04/pertemuan-pertama.html
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!