Mohon tunggu...
Muh. Zulfikri Arman
Muh. Zulfikri Arman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulislah karena itu akan membuat kita dikenang tanpa perlu terkenal.

jalani hidup dengan santai dan penuh semangat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertemuan Pertama

25 April 2021   00:26 Diperbarui: 25 April 2021   00:35 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Jadi gini, Delia. Ada satu anak dari kelompok lain melakukan kesalahan saat dalam permainan. Dan, dia dapat hukuman. Kenalan sama mahasiswa baru tapi perempuan." Kak Bayu menjelaskan panjang lebar. Aku sudah tidak fokus, karena saking malunya. Kenapa aku kepergok di acara begini ya allah. Jantungku tak henti-hentinya berdegup. Rasanya ingin kabur saja sekarang.

Posisi kami berdua, sekarang sudah berada di atas panggung. Semuanya bertepuk tangan, seraya menyemangati aku yang kena hukuman dan harus berkenalan dengan Delia.

“Ayo, Gung! Masa diam saja kamu,” ujar Zakaria berteriak menggodaku.

“Atau Delia dulu yang kenalan?”. Kak Bayu menawarkan sambil terkikik sendiri.

Delia melihat ke arahku. Lalu, tersenyum malu dan mengajak kenalan. Sedangkan aku? Rasanya ingin kabur saat itu juga.

“Delia,” ucap Delia sambil mengulurkan tangannya mengajak aku bersalaman. Semuanya seketika berteriak heboh.

“Agung, jangan diam saja kamu! Masa laki-laki enggak berani sih,” celetuk salah satu senior yang agak rese.

Akhirnya, aku hanya bisa pasrah, dan ku coba memberanikan diri untuk membalas uluran tangan Delia. Semuanya bersorak kegirangan.

“Sekarang rayu dia bro, tunggu apa lagi!” teriak Zakaria. Rasanya aku ingin menerkam dia saat ini juga. Awas aja dia. Batinku berkata.

Kak Bayu menyerahkan mikropon kepadaku. aku mulai merayunya. Ia hanya diam tak berkata-kata, sambil menundukkan wajahnya yang merah merona.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun