dalam tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata kita sehari -- hariÂ
dan inilah wujud dari pakaian takwa.
Dari penjelasan ini mudah -- mudahan dapat menyadarkan kita bahwa pakaian takwa itu tidak melekat pada wadag manusia jadi ya tidak kelihatan model, corak, asesoris, dan warnanya; Tetapi pakaian takwa tadi tercermin dalam setiap tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata manusia dalam kesehariannya. Keadaan ini merupakan pertanda bahwa puasa kita berhasil, dan mudah -- mudahan Allah meningkatkan derajat takwa kita dari tahun ketahun sampai akhir hayat.Â
Keadaan suci seperti ini tentunya akan terus dapat terjaga, dan terpelihara manakala setelah puasa Ramadhan berakhir puasa batin tetap dilaksanakan, meski puasa lahir sudah tidak dilaksanakan lagi. Artinya diluar bulan Ramadhan kita mengamalkan atau melaksanakan hasil kita berpuasa ke dalam tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata kita sehari-hari sampai akhir hayat. Atau dengan kata lain .................................................
Setiap tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata kita selama melakoniÂ
perjalanan hidup dan kehidupan di atas dunia ini tak ubahnya perjalananÂ
sesuai sifat, dan kehendak Yang Maha Suci itu sendiri.
Mari secara jujur kita mengakui, sudahkah kita dapat merasakan sampai ditingkatan ini setelah melaksanakan puasa di bulan Ramadhan kemarin? Lalu apa yang menandai bahwa derajat takwa seseorang meningkat?
Pertanda yang diberikan Allah kepada orang bertakwa atau orang yang beriman dan beramal saleh (berbuat baik) adalah orang yang setiap tingkah laku, perbuatan, dan tutur katanya sehari -- harinya selalu mengedepankan rasa cinta, kasih sayang kepada sesama; Bukan hanya kepada sesama manusia tetapi kepada sesama makhluk ciptaan Allah. Kondisi seperti inilah merupakan hasil dari kita melaksanakan pengendalian diri melalui puasa, yang diharapkan dapat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Al Qur'an surat Maryam ayat 96. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.Â
Selama bulan Ramadhan sering kita mendengar pernyataan penceramah bahwa di bulan Ramadhan Allah membuka pintu surga seluas -- luasnya, dan membelenggu iblis, setan dan sebangsanya. Pernyataan tersebut hanyalah merupakan suatu perumpamaan atau kiasan jadi ya jangan ditelan mentah -- mentah. Jangan beranggapan Allah lalu memerintahkan malaikat untuk membuka gembok semua pintu surga, dan mengejar -- kejar iblis, setan, dan sebangsanya agar dibelenggu atau diikat dipohon -- pohon besar. Tidak!