Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sembuh

20 Januari 2019   12:08 Diperbarui: 20 Januari 2019   14:29 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melepas sepatu dan mengenakan jas lab putih, aku merambah masuk. Ekstra dingin ruang ICU mencubit permukaan kulitku. Bau khas obat menyeruak menyengat indra penciumanku.

Adik Lazar terbaring kelu, selang darah membenam dilengannya. Masker zat asam mengatup hidungnya. Hirup napasnya perlahan satu demi satu. Bola matanya terkatup.

Aku mengusap lengannya yang kasat menghitam, pertanda darah tercemar tuba. Akupun iba tidak akan meninggalkan adik semata wayang.

Belum tengah malam aku tergugah oleh sapa suster penjaga. Rupanya aku terlelap disisi ranjang adik Lazar.

"Sebentar bapak" suster melepas seluruh instrumen transfusi. Aku menyingkir.

"Ada kemajuan, suster?" aku bertanya, sementara Lazar masih tertinggal sunyi.

"Cuci darah, ya pak. Segera kita bawa ke ruang dialisis" terangnya

Aku mengangguk, bersigap mengikuti.

Brankas pun bergelinding menuju ruang cuci darah. Dua perawat dialisis menyambutnya, kelihatannya sudah rampung menset up peralatan yang diperlukan. Mereka memindahkan tubuh Lazar dari brankar lalu memasang nosel pemusat aliran darah di lengan. Lazar meringis kesakitan, namun terlalu lunglai untuk bersuara.  

Mesin dialisis pun bergerak memutar darah, suara  pusarannya halus berirama.  Lazar kembali terpejam, begitupun mataku ikut terkulai.

Dini fajar membuka mataku. Pembersihan darah berakhir, adik Lazar kembali merapat ke ruang ICU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun