Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sembuh

20 Januari 2019   12:08 Diperbarui: 20 Januari 2019   14:29 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Silakan bapak. Adik Lazar terus menyapa bapak" mereka menyilakan ku masuk.

Aku ternganga, menghambur masuk. Terlihat Lazar duduk bersandar di pembaringan, tanpa selang dan katup diraganya. Aku memeluk kencang. Lazar menangis, namun parasnya terlihat segar memerah, tidak lembayung lagi.

"Pak dokter dimana, sus?" aku tersadar untuk berterima kasih.

"Baru aja keluar, pak"

Segera ku menyeruak pintu, berlari keluar ruang. Kutengok dokter menjauh berjalan cepat. Kuberlari memburu menjelangnya.

"Dokter!" tak sadar memanggilnya deras.

Dia menoleh. Tak bersenyum, matanya menatap tajam namun teduh.

"Terima kasih, dokter.."

Aku menyorongkan tangan dan dia menyambut tanganku.

Menyalamiku dengan lengannya yang kokoh. Aku merasakan tapak tangan yang lembut.

Ketika dia melepas genggamku dan berbalik, aku baru merasakan bahwa selain lembut, telapak tangannya juga tembus berlubang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun