"Ngapain eloe capek-capek untuk angkat anaknya orang lain?" tanya Sopie.
"Itu sebagai ucapan syukurku kepada Tuhan Yesus! Karena kami sudah diadopsi oleh-Nya menjadi anak-anak Allah, maka kami pengin juga adopsi anak yang sudah tak beribu bapa menjadi anak rohani kami..."
"Haah...kalian adalah anak-anak Allah? Gimana ceritanya?"
"Bukan hanya aku dan suami, tetapi semua orang yang percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Allah, maka mereka diterima dan diberi kuasa menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12). Satu-satunya yang berkuasa mengadopsi kita menjadi anak-anak Allah adalah Tuhan Allah sendiri. Kalau Yesus berkuasa melakukannya, itu membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan Allah itu sendiri." Jelasku, sambil menunjukkan ayat Alkitab tersebut kepadanya.
"Kalau gitu, ane akan desak suami ane agar mau adopsi anak juga." Tekad Sopie.
"Bagus itu! Malah kalau ngadopsi, kita sendiri yang milih dan tentuin cewek atau cowoknya. Yang ganteng atau yang cantik dan imut, iya kan? Tapi lebih bagus lagi kalau kalian mau juga diadopsi Allah menjadi anak-anak-Nya." Pesanku sambil menyalami dan menepuk-nepuk bahunya.
==000==
Bambang Suwarno-Palangkaraya, April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H