Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Infertilitasku, Tenang Saja, Sis!

19 April 2021   15:12 Diperbarui: 19 April 2021   15:31 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ternyata intinya dia ingin meminjam uang padaku sekian juta untuk memenuhi keperluan keluarganya yang penting dan mendesak. Cara membayarnya dengan mengangsur. Untuk urusan itu, kusanggupi meminjaminya.

Kemudian ia menyampaikan satu usulan yang paling gila, absurd dan sangat menjijikkan. Sontak saja aku marah besar dan mengusir dia.

"Kalau kamu masih ingin kerja, dan masih ingin jadi temanku, jangan kau ulangi lagi ucapan gilamu itu!" ancamku dalam kemarahan yang membara.

Bayangkan, masak dia menawariku untuk mendonorkan spermanya yang katanya sehat itu ke dalam rahimku. Caranya, ya dengan persenggamaan. Itu jelas-jelas kekurang-ajaran yang menjijikkan. Itu cuma nafsu bejatnya dia saja. Sangat keterlaluan! Tak tahu berterima kasih dan tak tahu malu.                                       

Mengapa para lelaki selalu ingin memanfaatkan kelemahan dan keterbatasan wanita, hanya demi memuaskan hasrat erotisnya saja? Kenapa mereka selalu pengin meniduri setiap wanita? Mungkin saja setiap wanita yang sulit mendapatkan keturunan, akan mendapat perlakuan seperti yang kualami barusan?

Dari sesama wanita, menerima nyinyiran, cibiran dan hinaan. Sedang dari kaum pria tertentu, terancam rayuan nafsu gilanya.

***

Seminggu kemudian, bosku sendiri yang melakukan kegilaan terhadapku. Sopir maupun bos di tempatku bekerja, sama-sama melakukan ke-gendeng-an yang memuakkan.                         

"Mas David, apa pendapatmu jika aku resign dari pekerjaanku?"

"Dungaren banget kok tiba-tiba pengin keluar dari pekerjaan? Sudah capekkah?"

"Nggak capek? Tapi muak dan jijik!" jawabku ketus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun