Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Itu Etika Masyarakat Multikultural?

20 Juni 2022   13:07 Diperbarui: 20 Juni 2022   13:27 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prinsip prosedural menetapkan otoritas moral pasca-konvensionalnya sendiri dan dengan demikian dapat berfungsi sebagai ide regulatif, bahkan untuk kondisi yang berubah secara tradisional dan multikultural di mana konsensus faktual yang bersilangan harus dicapai di dunia politik.  

Ide Apelian bermaksud untuk memasukkan kemungkinan kepentingan peserta virtual dalam wacana yang harus bertanggung jawab bersama menanggung konsekuensi yang diperoleh dari kesepakatan yang merupakan hasil dari konsensus tersebut. 

Tapi agar ini bisa terjadi,seperti yang telah kami katakan sebelumnya, komunitas nyata yang murni tidak cukup dan, oleh karena itu, titik dukungan yang tidak dibatasi oleh etos konkret dan partikularis yang menjadi dasar kesepakatan faktual yang menjadi dasar konsensus yang mungkin saling bersilangan. 

Oleh karena itu pentingnya komunitas transendental atau apriori komunitas komunikasi sebagai acuan legitimasi yang tidak dapat dihindarkan dari kesepakatan-kesepakatan nyata yang dilakukan secara faktual.

Sebagai penutup paragraf ini, harus dikatakan  evaluasi atau nilai-nilai tertentu dari kehidupan yang baik yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kehidupan sosiokultural dapat atau harus diakui melalui bentuk-bentuk wacana argumentatif yang valid secara universal. Dalam pengertian ini, bagaimana keragaman bentuk kehidupan sosiokultural yang hidup dalam masyarakat multikultural dapat didamaikan dengan latar belakang sejarah semua gagasan   tentang kebaikan? Pertanyaan ini terkait dengan pertanyaan tentang landasan etika toleransi afirmatif.

Citasi:

  1. Agata Piorkowska., Discourse ethics of Karl-Otto Apel and Jurgen Habermas. Contemporary concepts of ethics ID: 310966
  2. Anatoliy Yermolenko,. Karl-Otto Apel's discourse ethics as applied ethics of responsibility for ukrainian society.
    Eduardo Mendieta,. 2002., The Adventures of Transcendental Philosophy: Karl-Otto Apel's Semiotics and Discourse Ethics (New Critical Theory),. Rowman & Littlefield Publishers.
  3. Karl-Otto Apel.,1988., Diskurs Und Verantwortung: Das Problem des bergangs Zur Postkonventionellen Moral.
  4. ____., 2001;, The Response of Discourse Ethics to the Moral Challenge of the Human Situation as Such and Especially Today.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun