Kami saling berinvestasi, dan harus saling meng lkan. Itu sebabnya manusia  saling membutuhkan untuk menjadi bajik. Paling tidak, demokrasi menuntut warga negara dengan keberanian untuk menjadi pembela institusi demokrasi; Seperti yang Alasdair MacIntyre tunjukkan dalam After Virtue, orang-orang Yunani memahami  menjadi berani berarti "menjadi seseorang yang kepadanya kepercayaan dapat ditempatkan." Keberanian semacam itu tidak muncul secara spontan: itu harus dipupuk.
Jika manusia  ingin mempersiapkan warga negara untuk kehidupan publik, manusia  harus melampaui pendidikan kewarganegaraan sekolah-tua. Mempersiapkan orang untuk demokrasi harus menjadi inti dari misi pendidikan sekolah umum dan universitas.
Pendidikan harus melibatkan membiasakan praktisi yang bercita-cita untuk merasa, berunding, menilai, dan bertindak dalam pelayanan untuk kebaikan bersama; ia harus menanamkan kebajikan sipil dengan memberikan kesempatan untuk menumbuhkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi untuk menjadi warga negara dan warga negara yang baik; dan itu harus mengembalikan gagasan  politik adalah kegiatan yang memuliakan.
Aristotle  mengeluh  politisi melakukan terlalu sedikit untuk mengajar sesama warga negara mereka bagaimana membuat undang-undang ( teks etika Aristotle, 1181a). Ratapannya masih beresonansi lebih dari dua milenium dan sampai hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H