“A..a..a.papa..pakah itu?”
“Ia.…Taaa..Taaa..kuuut?”
“Ja…ja..ngan…ini yang diceritakan oleh pemilik warung itu”
“ki…ki..ta…balik lagi”
“Si…siapa Ki sanak?” Salah seorang diantara mereka bertanya, lalu memberanikan diri maju ke depan_”Apa Maksud Ki Sanak menghalangi jalan?”
“Aku! Aku Kalaweungit…Iya! aku biasa dipanggil Eungit, tidak usah takut…aku ini hanya seorang pencari madu lebah odeng dan kayu bakar”
“Benarkah itu?”
“Iya sungguh! Aku hanya ingin memastikan siapa kalian? Ada apa malam-malam menyusuri hutan?” _ “Aku kuatir kalian orang-orang yang akan merusak hutan”
“Maafkan kami sudah berprasangka buruk, kami hendak ke bukit perkemahan” _
“Kami tertinggal rombongan, apakah Kisanak tadi melihat beberapa orang berjalan ke arah sini?”
“Tidak apa-apa!...Kalian tertinggal rombongan?....aku tidak melihat rombongan orang-orang ke arah sini” _”Bukit Perkemahan mana? Pondok Saladah?”