BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai makhluk sosial seorang manusia tidak akan bisa hidup sendiri. Mereka akan saling membutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan hidup. Masalah kehidupan akan terjadi silih berganti mereka akan saling berinteraksi baik dalam kelompok besar maupun kelompok kecil. Kehidupan dalam suatu kelompok tidaklah mudah, kita harus saling menghargai dan menahan diri agar tidak egois.Kita harus pandai menyesuaikan diri.Sebagai makhluk tuhan yang paling mulia diantara makhluk lainnya kita di anugerahkan kemampuan untuk berpikir dan dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Manusia diciptakan di dunia ini tidak lain untuk menjadi khilafah (pemimpin). Seorang manusia haruslah memiliki jiwa sebagai pemimpin minimal dia mampu memimpin dirinya sendiri.Seorang manusia juga diharapkan untuk bisa menjadi pemimpin kelompok, dan dapat mengelola suatu lingkungan secara baik.Seorang pemimpin haruslah tegas dan cepat dalam mengambil keputusan agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Siapa yang dimaksud dengan pemimpin itu?
b. Apa saja teori – teori awal kepemimpinan?
c. Apa saja sifat – sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin?
d. Apa saja Unsur – unsur kepemimpinan?
e. Bagaimana pandangan kontemporer tentang kepemimpinan?
1.3 TUJUAN
a. Menegetahui pengertian dari kepemimpinan
b. Mengetahui teori – teori awal tentang kepemimpinan
c. Mengetahui sifat – sifat yang perlu dimiliki seorang pemimpin
d. Mengetahui unsur – unsur kepemimpinan
e. Mengetahui pandangan kontemporer tentang kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Beberapa pendapat mengenai intisari pengertian kepemimpinan menurut para tokoh:
1. Ordway Tead : Aktivitas mempengaruhi
2. Router, Robert M Fulmer, Keith Davis : kemampuan mengajak
3. Dubin : mengunakan wewenang dan membuat keputusan
4. Hemphill : awal dari tindakan
5. K.F. Janda : Hubungan kekuasaan
6. James A.F Stoner : Proses mengarahkan
7. Fred E. Flieder : Hubunganantarpribadi
8. David R. Hampton : Proses antarpribadimanajermempengaruhipegawai
9. Theodore Herbert : Aktivitas yang memudahkankelompok
10. John D.Pfiffner, Robert Presthus :Senimengkoordinasikandanmemahami
Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui kepemimpinan adalah suatu proses tentang pengaturan untuk mempengaruhi perilaku orang lain melalui kewenangan dan keputusan – keputusan yang telah disepakati sebelumnya untuk memudahkan aktivas suatu kelompok setelahnya.
Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai suatu pertumbuhan alami dari orang – orang yang berserikat untuk suatu tujuan dalam suatu kelompok.[1]Bentuk pengaruh tersebut dapat secara formal seperti manajerial pada suatu organisasi.
setiap orang mempunyai sekedar pengaruh atas orang lain, dengan praktek pengaruh ini jadi tumbuh. Sebagian orang lebih banyak dipengaruhi dan sebagian yang lain dijadikan sebagai yang mempengaruhi. Kita dapat memandang kepemimpinan sebagai kemampuan seseorang atau pemimpin, untuk mempengaruhi orang lain menurut keinginan – keinginannya dalam suatu keadaan tertentu.
Seorang pemimpin melaksanakan rencana – rencanayang telah dibuat untuk menjadisuatu kenyataan. Seorang pemimpin menyampaikan rencana – rencananya kepada para anggotanya, kemudian menjelaskan maksud dari kegiatan itu, mengatakan apa yang akan dibuat oleh setiap anggotanya, berusaha untuk memebangkitkan kegembiraan dan berusaha untuk menyelesaikan setiap perselisihan dikalangan anggotanya, pada dasarnya sang pemimpin memotivasi dan membimbing perilaku anggotanya. Bukan hanya bertindak otoriter, memaksakan kehendaknya semata agar tujuannnya tercapai.
2.2 TEORI-TEORI AWAL KEPEMIMPINAN
Manusia telah tertarik dengan kepemimpinan sejak manusia berkelompok untuk mencapai tujuan.Namun, baru pada awal abad ke-20 para peneliti mulai mempelajari kepemimpinan.Teori – teori awal kepemimpinan ini berfokus pada pemimpin (teori sifat) dan bagaimana pemimpin berinteraksi dengan anggota kelompoknya (teori perilaku).[2]
a. Teori Sifat ( Trait Theories)
Fokus riset kepemimpinan pada tahun 1920-an dan 1930-an terletak pada memahami sifat pemimpin yaitu karakteristik yang dapat mebedakan anata pemimpin dan non pemimpin. Sifat – sifat yang dipelajari adalah fisik, penampilan, golongan sosial, stabilitas emosi, kelancaran berbicara, dan kemampuan bersosial. Namun para peneliti juga pada akhirna memahami bahwa sifat itu sendiri tidak cukup membantu dalam mengidentifikasi pemimpin yang efektif karena penjelasan yang semata mata berdasarkan sifat mengesampingkan interaksi antara pemimpin dengan anggota kelompoknya yang juga merupakan faktor situasional dengan meiliki sifat yang tepat, maka kemungkina yang besar seorang individu dapat menjadi seorang pemimpin yang efektif . oleh karena itu , peneliti kepemimpinan pada akhir tahun 1940-an sampai pertengahan tahun 1960-an lebih berkonsentrasi pada jenis perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin.
b. Teori Perilaku (Behavioral Theories)
Teori perilaku merupakan teori kepemimpinan yang mengidentifikasi perilaku yang menbedakan antara pemimpin efektif dan tidak efektif. Empat kajian utama mengenai perilaku pemimpin sebagai berikut:
a. Penelitian Universitas Lowa
Penelitian yang dilakuka oleh Universitas Lowa yang diselenggarakan di Amerika Serikat, meneliti tiga gaya kepemimpinan untuk menemukan gaya kepemimpinan yang palin efektif.
· Gaya Autokrasi: mengambarkan pemimpin yang mendikte metode kerja, membuat keputusan sepihak dan membatasi partisipasi karyawan.
· Gaya Demokrasi: menggambarkan pemimpin yang melibatkan karyawan dalam membuat keputusan, mendelegasikan wewenang dan menggunakan umpan balik sebagai kesempatan untuk melatih karyawan.
· Gaya laissez-faire: menggambarkan pemimpin yang memberikan kesempatan pada kelompok untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cara apapunyang menurut mereka pantas.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya demokrasi menghasilkan kinerja yang baik dalam kuantitas maupun kualitas pekerjaan. Namun dalam kajian lanjutan mengenai gaya autokrasi dan demokrasi menujukkan hasil yang bervariasi. Contoh gaya demokratis terkadang menghasilkan tingkat prestasi lebih tinggi dari gaya autokrasi, tetapi dilain waktu tidak. Namun hasil yang lebih konsisten didapatkan saat pengukuran tingkat kepuasan karyawan dilakukan, anggota kelmpok merasa lebih puas dibawah pemimpin yang demokratis daripada autokratis.
a. Penelitian Ohio State
Penelitian ini juga dilakukan di Amerika Serikat, mengidentikfikasi dua dimensi penting perilaku pemimpin. Dimensi pertama disebut Insiasi Struktur: mengacu pada sejauh mana pemimpin menentukan perannya dan peran anggotanya dalam mencapai tujuan. Inisiasi struktur mencakup perilaku yang berusaha mengorganisasi pekerjaan, hubungan kerja dan tujuan. Dimensi yang kedua adalah konsiderasi: mengacu pada sejauh mana pemimpin memiliki hubungan kerja dengan karakteristik saling percaya dan rasa hormat terhadap gagasan dan perasaan anggota kelompok. Pemimpin yang memiliki perhatian tinggi bersedia membantu anggotanya dengan masalah pribadinya, bersahabat, dan mudah didekati, dan memperlakukan seluruh anggotanya dengan setara.Pemimpin memperhatikan (memkirkan) kenyamanan, kesejahteraan, status, dan kepuasan anggotanya.Peneliti menemukan bahwa pemimpin yang memiliki konsiderasi, dan insiasi struktur yang tinggi (disebut seorang high-high leader) sering kali mencapai kinerja dan kepuasan kelompok yang tinggi pula, namun itu tidak selalu terjadi.
b. Penelitian Universitas Michigan
Penelitian kepemimpinan dilaksanakan di Amerika Serikat, penelitian menghasilkan dua dimensi perilaku kepemimpinan yaitu: Orientasi pada karyawan dan Orientasi pada produksi. Pemimpin yang berorientasi pada karyawan menekankan pada relasi antarpribadi.Sedangkan, pemimpin yang berorientasi pada produksi menekankan pada aspek pekerjaan.Dari hasil riset mereka berkesimpulan bahwa pemimpin yang berorientasi pada karyawan mampu mencapai produktivitas dan kepuasan anggota kelompok yang tinggi.
c. Grid Manajerial
Penelitian ini menggunakan dimensi perilaku “ perhatian pada orang” dan “perhatian pada produksi” dan mengevaluasi manfaat perilaku pemimpin ini dengan membuat rangking skala dari 1 (rendah) ke 9 (tinggi). Dalam penelitian ini terdapat 5 gaya yang diberikan nama, yaitu:
· Menajemen yang lemah (impoverished): mengarahkan usaha minimal untuk menyelesaikan pekerjaan yang diinginkan, tepat dilakukan untuk mepertahankan keanggotaan organisasi.
· Manajemen tugas (task manajemen): efisiensi dalam operasional dapat dihasilkan dengan mengatur kondisi kerja agar ganguan pada elemen manusia dapat diminimalkan
· Manajemen middle of the road: kinerja organisasi yang cukup dapat dicapai dengan menyeimbangkan hasil kerja dengan memelihara semangat karyawan pada tingkat kepuasan tertentu.
· Manajemen country club: perhatian yang tulus terhadap kebutuhan manusia akan relasi yang baik sehingga menghasilkan atmosfer dan irama kerja yang nyaman dan ramah dalam organisasi.
· Manajemen tim: pekerjaan terselasaikan dengan bantuan karyawan yang berkomitmen ketergantungan terhadap “kepentingan bersama” dalam organisasi dapat menghasilakan hubungan
d. Teori Kontingensi kepemimpinan
· Model kontingensi Fiedler: teori kepemimpinan yang menjelaskan bahwa kinerja kelompok yang efektif tergantung pada kesesuaian antargaya kepemimpinan dan banyaknya kendali serta pengawasan terhadap situasi itu.
· Teori kepemimpinan situasional (STL) Hersey dan Blanchard adalah teori kontingensi yang focus terhadap kesiapan pengikutnya
· Teori Jalur – Tujuan (Path – goal Theory) adalah teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa tugas pemimpin adalah membantu pengikutnya mencapai tujuan dan mengarahkan atau memberikan dukungan sesuai kebutuhan untuk memastikan bahwa tujuan mereka sejalan dengan tujuan kelompok atau organisasi.[3]
2.3 SIFAT-SIFAT SEORANG PEMIMPIN
Dalam setiap kelompok terdapat seorang pemimpin yang dapat berpengaruh terhadap setiap anggotanya. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan yang lebih dari setiap anggotanya, untuk itu seorang pemimpin perlu memilki sifat – sifat sebagai berikut:
a. Penggerak (drive), pemimpin menunjukkan tingkat usaha yang tinggi. Mereka memiliki keinginan yang relative tinggi terhadap keberhasilan, ambisius, memiliki banyak energy dan menunjukkan inisiatif.
b. Hasrat untuk memimpin (desire to lead), pemimpin memiliki hasrat yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain, dan memunjukkan kemauan untuk menerima tanggungjawab
c. Kejujuran dan integritas (honesty and integrity) pemimpin membangun hubungan terpercaya dengan pengikutnya dngan cara jujur dan tidak berkhianat.
d. Kepercayaan diri (Self Confidence). Seorang pemipin harus memilki rasa percaya diri yang tinggi untuk dapat meyakinkan pengikutnya atas keputusan – keputusan yang diambil.
e. Kecerdasan (intelegence)., pemimpin harus cukup cerdas agar dapat mengumpulkan, menyatukan dan dan menafsirkan banya informasi.
f. Pengetahuan yang relevan mengenai pekerjaaan (job relevant knowledge) pemimpin yang efektif memiliki pengetahuan tinggi mengenai perusahaan, industry, dan permasalahan teknis.
g. Extravision, pemimpin adalah orang yang enerjik dan enuh semangat, suka bergaul, tegas dan jarang sekali berdiam atau menarik diri.[4]
2.4 UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN
Ada empat unsur dalam kepemimpinan anatara lain:
1. Kumpulan Orang
Dalam suatu organisasi terdapat kumpulan orang yang menjadi pengikut untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Para pengikut tersebut akan menerima pengarahan dan perintah dari pemimpin. Tanpa adanya kelompok sebagai pengikut dalam organisasi, maka kepemimpinan tidak akan terwujud. Demikian juga, wewenang seorang pemimpin ditentukan oleh kepatuhan para pengikut untuk melaksanakan arahan dan perintah pemimpin.
2. Kekuasan
Pada unsur ini ada kekuasaan yang dimiliki pemimpin untuk mempengaruhi para pengikut untuk melaksanakan tugasnya.Kekuasaan merupakan kekuatan yang dimiliki seorang pemimpin untuk mempengaruhi para pengikut untuk melaksankan tugasnya.Dalam organisasi, para pengikut atau anggota organisasi juga mempunyai kekuasaan tetapi kekuasaan yanmg mereka miliki masih terbatas.Kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin lebih besar dari kekuasaan yang dimiliki oleh para anggota organisasi. Ada lima dasar kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin antara lain: kekuasaan menghargai, kekuasaan memaksa, kekuasaan sah, kekuasaan rujukan, dan kekuasaan keahlian. Semakin banyak sumber kekuasaan yang dimiliki pemimpin, maka semakin besar potensinya menjadi pemimpin yang efektif.
3. Mempengaruhi
Unsur ketiga dari kepmimpinan adalah kemampuan pemimpin dalam menggunakan berbagai bentuk kekusaan yang dimilikinya untuk mempengaruhi para anggota organisasi agar mau melaksakan tugasnya.Pada unsur ini sangat dibutuhkan bagaimana keahlian pemimpin untuk mempengaruhi para anggota organisasi.Meskipun sebenarnya pada unsur ini menekankan pada pengikut, inspirasi juga dibutuhkan dari pimpinan.Para pemimpin memiliki kualitas daya tarik yang dapat menimbulkan, kesetiaan, pengabdian, keinginan yang kuat dari para anggota organisasi untuk melakukan hal – hal yang diinginkan pemimpin.Kekuasaan untuk mempengaruhi merupkan jembatan ke unsur ke empat.
4. Nilai
Unsur keempat dari kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggunakan tiga unsur sebelumnya mengakui bahwa kemampuan berkaitan dengan nilai.James McGregor, dalam Stoner (1996) mengatakan bahwa pemimpin yang mengabaikan komponen moral kepemimpin mungkin dalam sejarah dikenang sebagai penjahat. Dengan demikian moral sangat berkaitan dengan nilai – nilai dan persyaratan bahwa para pengikut diberi cukup pengetahuan mengenai alternative agar dapat membuat pilihan yang telah dipertimbangkan jika tiba saatnya memberikan respon pada usulan pemim[in untuk memimpin.[5]
2.5 PANDANGAN KONTEMPORER TENTANG KEPEMIMPINAN
Terdapat tiga pandangan kontemporer tentang kepemimpinan yaitu:
kepemimipinan tranformasi – transaksi, kepemimpinan, karismatik – visioner, dan kepemimpinan tim. [6]
a. Kepemimpinan transformasi – transaksi :kepemimpinan transformasi adalah pemimpin yang menstimulasi dan menginspirasi bawahan untuk mencapai hasil yang luar biasa. Sedangkan kepemimpinan transaksi adalah pemimpin yang memmimpin dengan menggunakan pertukaran sosial. Mengarahkan atau memotivasi bawahannya untuk bekerja mencapai tujan dengan memberikan penghargaan atas produktivitas mereka. Penelitian menyimpulkan bahwa pemimpin transformasi dinilai lebih efektif, memiliki kinerja yang lebih tinggi, lebih dapat dipromosikan daripada manajer ransaksi dan juga lebih sensitive secara pribadi. Kepemimpinan transformasi memiliki kaitan kuat dengan perputaran karyawan yang rendah secara tingkat produktivitas, kepuasan pegawai, kreativitas, pencapaian tujuan dan kesejahteraan bawahan yang tinggi.
b. Kepemimpinan karismatik dan visioner: kepemimpinan karismatik adalah pemimpin yang antusias dan percaya diri, yang berkepribadian dan tindakannya dapat mempengaruhi orang lain untuk berperilaku dengan cara tertentu. Lima karakteristik yang dimliliki pemimpin karismatik: 1. Memiliki visi yang jelas. 2. Mampu mengartikulasi visi tersebut, 3. bersedia mengambil resiko untuk mencapai visi tersebut. 4. Sensitive terhadap kendala lingkungan dan kebutuhan bawahan, 5. Perilaku yang luar biasa. Sedangkan kepemimpinan visioner adalah pemimpin yang mampu menciptakan dan mengartikulasi sebuah visi masa depan yang realistis dapat dipercaya dan menarik sehingga dapat memperbaiki situasi saat ini.
c. Kepemimpinan tim adalah seoorang pemimin yang bekerja dalam tim. Seorang pemimpin tim bertugas: 1. Mengatur batasan – batasan eksternal tim. 2. Memfasilitasi proses tim.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kepemimpinan adalah suatu proses tentang pengaturan untuk mempengaruhi perilaku orang lain melalui kewenangan dan keputusan – keputusan yang telah disepakati sebelumnya untuk memudahkan aktivas suatu kelompok setelahnya.Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai suatu pertumbuhan alami dari orang – orang yang berserikat untuk suatu tujuan dalam suatu kelompok. Sama dengan ilmu lainnnya kepemimpinan juga memeiliki beberapa teori tentang kepemiminan antara lain: Teori Sifat (Trait Theories), Teori Perilaku (Behavioral Theories), Teori Kontingensi Kepemimpinan. Seorang pemimpin haruslah memiliki kriteria atau sifat tertentu anatara lain:penggerak (drive), hasrat untuk memipin (desire to lead), kejujuran dan integritas (honesty and integrity), kepercayaan diri (self Confidence), kecerdasan (intelegence), pengetahuan yang relavan mengenai pekerjaan, extravision. Dalam suatu organisasi juga terdapat unsur – unsur kepemimpinan, unsur unsur tersebut adalah: kumpulan orang, kekuasaan, mempengaruhi, dan nilai. Semakin lama teori mengenai kepemimpina semakin berkembang. Terdapat beberapa pandangan kontemporer mengenai kepemimpinan: kepemimipinan tranformasi – transaksi, kepemimpinan, karismatik – visioner, dan kepemimpinan tim.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Wilson. 2008.Intisari Manajemen .Bandung:Refika Aditama.
Robbins, P. Stephen, Mary Coulter. 2010. Manajemen Tenth Edition Jakarta:Erlangga.
Tery, R. George, Leslie W Rue. 2011. Dasar –Dasar Manajemen Jakarta: Bumi Aksara.
[1]Tery, R. George, Leslie W Rue Dasar –Dasar Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara.2011) 192-194
[2]Robbins, P. Stephen, Mary Coulter.Manajemen Tenth Edition (Jakarta:Erlangga. 2010) 147-151
[3]Robbins, P. Stephen, Mary Coulter.Manajemen Tenth Edition (Jakarta:Erlangga. 2010) 152-158
[4]Robbins, P. Stephen, Mary Coulter.Manajemen Tenth Edition (Jakarta:Erlangga. 2010) 148
[5]Bangun, Wilson. Intisari Manajemen(Bandung:Refika Aditama.2008) 132 - 133
[6]Ibid, 159-162
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H